Kak Andy

Rabu, 23 Februari 2011

fiqhul wadhi

سنن الوضؤء
 Sunnah-sunnah wudhu

Sunnah-sunnah wudhu itu ada dua belas.

1. Membaca “basmalah (bismilhirrahmanirrahim)

2. Mencuci telapak tangan sampai pergelangan tangan

3. Siwak (sikat gigi) dengan sikat atau dengan sesuatu yang kasar

4. Berkumur-kumur yakni memasukkan air ke mulut

5. Al-Istinsyak, yakni memasukan air ke hidung

6. Menyela-nyela jenggot yang tebal

7. Menyapu semua kepala

8. Menyapu dua telinga dengan air yang baru

9. Menyela-nyela jari-jari tangan dan kaki.

10. Mendahulukan yang kanan atas yang kiri

11. Meniga kalikan bersuci

12. Berurutan

Keterangan :

Sunnah-sunnah yang menjadi bagian dari pelaksanaan ibadah merupakan penyempurna, bagi yang fardhu, ini berarti ada yang kurang manakala kita mengabaikan yang sunnah, secara hukum fiqih sah manakala kita meninggalkan yang sunnah, namun nilainya kurang sempurna, bahkan boleh jadi cacat, lantaran pelengkapnya kita abaikan. Seperti penjelasan di bawah ini.

Membiasakan Membaca basmalah merupakan tradisi yang baik terlebih saat kita akan melakukan ibadah yang sifatnya formal, yakni wudhu yang menjadi syarat sahnya shalat.

Dalam mencuci tangan hendaklah kita memutar-mutar tangan agar punggung tangan tidak terlewatkan oleh kucuran air.

Siwak atau menggosok gigi, dahulunya menggunakan kayu arak, sejenis kayu yang kasar dan mempunyai zat tertentu untuk menjaga email gigi, adapun sekarang yang kita gunakan lebih simpel yakni pasta gigi, namun gosok gigi dengan pasta gigi sebaiknya hal ini dilakukan sebelum berwudhu, berbeda dengan kalau menggunakan kayu siwak. Lalu Buanglah air kumur itu ke samping kiri

Memasukkan air ke hidung, batasnya ialah sampai batang hidung, lalu di hembuskan kembali , dalam hal ini sebenarnya para ulama lebih memilih berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung menjadi satu paket, caranya ialah dengan menyatukan dua tangan membentuk cedukan lalu dekatkan ke arah mulut dan hidung, maka di situ kita bisa menghirup sekaligus kumur-kumur, dan manfaatnya dengan banyaknya air dalam cedukan tangan, maka menghirup air tidak menimbulkan rasa sakit atau perih ada ujung hidung.

Bila anda berjengot, sela-selalah jenggot anda, sampai anda yakin semuanya basah terkena air.

Menyapu semua kepala sudah diterangkan dalam bab fardhu wudhu atau klik di sini, dan sebagai tambahan bagi akhwat, manakala berwuhdu di tempat umum tidak harus melepas jilbabnya, yakni cukup dengan membasahi dua tangan lalu disapukan ke atas jilbab, sebagaimana biasa menyapu kepala.

Menyapu dua telinga, caranya ialah, memasukkan jari telunjuk ke telinga,lalu dijepit dengan ibu jari selanjutnya di putar ke arah atas, hal ini dapat dilakukan langsung bersamaan dengan saat kita menyapu kepala, atau dengan melanjutkan dengan mengambil air yang baru, lantaran menyapu kepala hanya satu kali, adapun mencuci telinga di sunnahkan tiga kali.

Menyela-nyela jari baik tangan maupun kaki ialah dengan dapat dilakukan dengan duduk atau berdiri intinya sela-sela jari kita dapat terbasahi oleh air, oleh karena itulah pada beberapa masjid terkadang ada tempat wudhu tertentu bagi orang yang hamil atau manula agar mereka daat menyela jarinya saat berwudhu.

Tayammun, (bukan Tayammum) yakni mendahulukan anggota wudhu yang kanan dari yang kiri serta menigakalikan dengan cara tiga kali yang kanan tiga kali yang kiri, bukan dengan cara satu kali kanan satu kali kiri, satu kali kanan, satu kali kiri sampai tercapai tiga kali.

Berurutan karena mengikuti yang fardhu.

bersambung
halaman sebelumnya klik di sini

Selasa, 22 Februari 2011

Aqidah diniyah hal. 6

Halaman 6


S Apakah makna Iman kepada kitab-kitab ?

J. makna Iman kepada kitab-kitab, yaitu kita yakin, bahwasanya Alah Subhanahu wata’ala menurunkan kitab-kitab atas rasul-rasulnya, alaihim assalatu wassalam.

S. Berapa kitab-kitab yang diturunkan ?

J. kitab-kitab yang diturunkan banyak, diantaranya Taurat, untuk sayyidi Musa, dan Injil untuk Sayyidi Isa, dan Zabur untuk Sayyidi Daud, dan la-Qur,an untuk junjungan kita nabi Muhammad SAW.

S. Apakah makna Iman kepada Rasul-rasul ?

J. makna Iman kepada Rasul-rasul, yaitu kita yakin, bahwasanya Alah Subhanahu wata’ala mengutus rasul-rasulnya kepada manusia untuk mengenakan kepada mereka yang baik dari yang buruk, dan yang bermanfaat serta yang membawa bahaya.

S.Berapakah rasul-rasul itu ?

J. rasul-rasul itu sangat banyak, yang aling mulia di antara mereka ada lima , mereka adalah , Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhamad SAW.

S. Siapakah di antara para rasul itu yang lebih utama ?

J. Yang lebih utama ialah junjungan kita nabi Muhammad SAW.

Keterangan :

Mengimani kitab-kitab Allah merupakan bagian dari rukun Iman, namun selain al-Qur,an menurut Rasulullah kita hanya boleh mempercayai sebahagiannya, namun kita tidak boleh mendustai keseluruhannya, hal ini antaran kitab-kitab samawi tersebut sudah mengalami distorsi atau bercampur dengan karangan manusia.

Adapun al-Qur,an yang sesungguhnya telah menjadi pelengkap , telah mencukupi atau merupakan rangkuman yang lebih sempurna dari kitab-kitab samawi (langit) yang sebelumnya, karena sifat peruntukannya yang tidak hanya lokal melainkan sebagai petunjuk untuk seluruh manusia tanpa kecuali.

(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.(QS 3;138)

Selain itu Allah juga menjamin keaslian al-Qur,an sebagai pertanda al-Qur,an adalah mu’jizat yang masih bisa kita saksikan sebagaimana firman-Nya.

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.(QS 15;9)

Di antara bukti-bukti mu’jizat al-Qur,an yang lain yakni sampai saat ini tidak ada yang dapat membat satu surat pun yang serupa dengannya, bahkan banyak penemuan-penemuan terkini yang sumbernya merupakan inspirasi dari al-Qur,an.

para rasul di utus dalam rangka menjadi contoh atau prototipe bagaimana beramal dengan kitab yang diturunkan oleh Allah, bahkan rasul diturunkan kepada setiap kaum dengan bahasa mereka, di samping itu keberadaan para rasul yang merupakan manusia biasa seperti kita tak membuka sedikit peluang pun untuk kita mencari alasan agar dapat menghindar ari ketentuan Allah. Coba bayangkan , andaikata Allah menurunkan rasul berupa malaikat, pasti akan ada alasan bagi manusia untuk menghindar dari perintah Allah, jadi yang membedakan kita dengan rasul ialah mereka mendapat wahyu adapun kita tidak, sebagaimana firman Allah.

Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan (Nya),(QS 41;6)

Dan di antara rasul-rasul itu ada kita kenal dengan “ulul Azmi Alah menganugerahkan bagi mereka para rasul itu dengan nilai kelebihan masing-masing yang menjadi pertanda dan kerasulan mereka, namun kita dilarang membeda-bedakan mereka, dengan meyakini bahwa yang satu lebih mulia dari yang lain, karena semua rasul mengalami ujian yang sangat berat dalam menjalankan misi kerasulannya .

Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, `Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri." (QS 3;84)

Adapun Rasulullah atau nabi Muhammad SAW. Menjadi penutup para nabi, beliau adalah pemimpin ara nabi karena kerasulannya adaah meneruskan misis rasul yang sebelumnya, yakni beliau tidak membawa syareat baru .

Bersambung.

halaman sebelumnya klik di sini

Akhlaq bagian ke 5



الله سبحانه وتعالى

Pelajaran ke lima

ALLAH YANG MAHA SUCI LAGI MAHA TINGGI

1 . hai anak yang mulia, (ketahuilah !) Allah Subhanahu wa Ta’la Dialah yang menciptakan engkau, dan membaguskan rupamu, dengan memberimu dua mata, yang kamu dapat melihat dengan keduanya segala sesuatu, dan dua telinga kamu dapat mendengar dengan keduanya suara-suara, dan satu lisan kamu dapat berbicara dengannya, dan dua tangan kamu dapat bekerja di dalam kesibukanmu, dan dua kaki kamu dapat berjalan di atas keduanya, dan akal kamu dapat mengetahui yang baik dari yang buruk, dan Dia memberi nikmat atas kamu dengan sehat (badan) dan afiat (jiwa), dan meletakkan kasih sayang di hati kedua orang tuamu, sehingga ia mendidikmu dengan pendidikan yang baik.

2. Maka (karena itulah) wajib atas kamu mengagungkan Rabbmu dan kamu mencintai-Nya , dan kamu bersyukur atas semua nikmat-Nya, dengan cara kamu menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangannya, dan kamu juga mengagungkan semua malaikat-Nya, dan rasul-rasul -Nya dan nabi-nabi- Nya , dan orang-orang yang shaleh di antara hamba-hamba-Nya, dan mecintai mereka karena bahwasanya Allah Ta’ala juga menyayangi mereka .

3. Apabila kamu mencintai Rabbmu , dan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangannya, maka Dia akan menambah kepadamu dari nikmat-Nya, dan menjadikan kamu dicintai di antara manusia dan menjagamu dari segala gangguan, dan memberi kamu semua apa yang kamu inginkan, dari rezeki dan lainnya.


Keterangan :

Dalam sebuah istilah syar’e di katakan

اول كل شىء على المكلف معرفة الله

Awal setiap sesuatu atas seorang mukhallaf adalah mengenal Allah.

Mengenal Allah ? yah !. itulah yang utama-utama harus di ajarkan kepada seorang anak, hal ini telah Allah maklumkan dalam al-Qur,an pada kisah Luqman

Mengenal Allah harus sejak dini diperkenalkan bagi orang tua terhadap anak, sebelum mereka mengenal yang lainnya, responslah pertanyaan-pertanyaan mereka bila mereka bertanya tentang Allah, tentunya sesuaikan jawabannya dengan daya terima pikir mereka.

Nyatakan pada mereka, bahwa pada diri mereka, mereka dapat mengenal Allah , mengetahui akan adanya Allah, meski tidak nampak dalam penglihatan namun keberadaannya dapat kita rasakan, paling tidak dengan nikmat-Nya yang telah di anugerahkan-Nya kepada kita dalam bentuk kesempurnaan bila dibandingkan dengan ciptaan-Nya yang lain, baik dalam bentuk fisik maupun psikis, seperti yang Allah jelaskan dalam salah satu ayat-Nya.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . (QS 95;4)

dengan nikmat-Nya yang tiada hingga itulah maka sudah seharusnya kita bersyukur baik syukur dalam bentuk kata seperti mengucap “Al- hamdulillah, maupun syukur dalam wujud yang semestinya , yakni mematuhi segala apa yang menjadi kehendak-Nya, karena bila kita telaah secara bijaksana dengan nalar dan fitrah kita, semua perintah Allah tidak ada yang menguntungkan Allah, namun sebaliknya merupakan wujud kasih sayang Allah kepada kita,karena kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba, Allah menjanjikan pahala bagi pelakunya, dan membawa mashlahat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain, karena seorang Muslim yang taat, tentulah dia harus menjaga hubungan baik kepada Allah dan juga kepada sesama manusia, yang kita kenal dengan Hablum Minallah dan Hablun Minannas, maka bila ini dapat secara istiqamah di lakukan oleh seorang hamba, tentulah simpatik dari sesamanya dapat ia dapat dengan mudah.

Di antara cara mengagunkan Allah yang kita kenal adalah berdzikir, yakni ingat kepada Allah dalam bentuk mengucapkan nama-Nya secara berulang-ulang, namun hal ini tidak cukup untuk bisa di katakan seorang hamba di sebut taat manakala perbuatannya menyimpang jauh dari kehendak Zat yang ia sebut asma-Nya secara berulang-ulang, mengagungkan Allah yang sebenarnya ialah menaati Allah , hingga seluruh hidup kita baik gerak maupun kata tunduk patuh dengan ikhlas terhadap apa yang menjadi kehendak-Nya, tanpa ada pilihan dan tawaran..

bersambung
pelajaran sebelumnya klik di sini

Sabtu, 19 Februari 2011

Aqidah bagian 4

halaman 5


pelajaran 4

S. apakah makna Ia Hidup ?

J. makna hidup, ialah kita yakin bahwasanya Allah SWT. Hidup dan tidak mati

S. Apakah makna mendengar ?

J. Makna mendengar, ialah kita yakin bahwasanya Allah SWT. Maha mendengar segala sesuatu

S. Apakah makna melihat. ?

J. Makna melihat, ialah kita yakin bahwasanya Allah SWT. Maha Melihat segala sesuatu

S. Apakah makna berfirman. ?

J. Makna Berfirman : ialah kita yakin bahwasanya Allah SWT. Berfirman

S. apakah makna percaya kepada malaikat. ?

J. Makna percaya kepada Malaikat : ialah kita yakin bahwasanya Malaikat ada, selain itu mereka adalah hamba yang di muliakan, tidak bermaksiat kepada Allah, apa saja yang diperintahkan kepada mereka, dan mereka melaksanakan apa saja yang mereka diperintah

S. Berapa Jumlah Malaikat ?

J. Malaikat sangat banyak sekali, tidak ada yang mengetahui jumlah mereka, kecuali Allah SWT. (namun) di antara mereka ada yang wajib diketahui dengan nama-nama mereka.

S. Siapa mereka malaikat yang wajib diketahui dengan nama-nama mereka. ?

J. Malaikat yang wajib diketahui nama-nama mereka ialah,. Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Rakif, Atid, Malik ,Ridwan dan Malaikat yang memanggul Arasy.

Keterangan;

Siapa yang tak Kenal ayat Kursy , setelah kalimat Tauhid, maka selanjutnya ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Maha hidup; sebenarnya Allah tidak memerlukan hidup, karena hidup itu sendiri adalah milik Allah, kata hidup menjadi sifat bagi Allah agar kita mudah memahami, karena dengan hidup Allah dapat mengatur ciptaan-Nya.

Begitu pun mendengar, bukan berarti Allah butuh telinga, tapi dengan mendengar kita mudah memahami bahwa Allah, selalu mengetahui keadaan makhluk-Nya.

Maha melihat, bukan berarti Allah punya mata, karena Allah memang tidak sama dengan ciptaannya, kata mata di pakai sebagai sifat Allah, agar kita sekali lagi mudah memahami, bahwa Allah tak akan pernah seper berapa detik pun lalai dalam mengawasi makhluk-Nya.

Allah maha Berfirman,.. Melalui malaikat Allah menurunkan wahyu, yang menjadi petunjuk bagi sekalian makhluk-Nya, agar makhluk-Nya dapat mengatur kehidupannya sesuai dengan kehendak-Nya.

Adapun Malaikat, adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, mereka tidak diberikan hawa Nafsu, karena itulah mereka selalu patuh, mereka tak punya kehendak kecuali kehendaknya adalah dalam rangka menaati perintah Allah, jumlah mereka tak terhitung banyaknya, padahal setiap manusia saja ada beberapa malaikat, yang kita ketahui seperti Rakif, Atid, qarin dan malaikat yang ada di sisi kita saat kita tidur, juga malaikat yang mengantarkan amalan kita dalam hitungan Senin dan Kamis, yang juga menjadi sebab di sunnahkannya kita berpuasa , agar di akhir catatan amal kita yang terakhir adalah, kita sedang berpuasa.


untuk halaman sebelumnya klik di sini

Jumat, 18 Februari 2011

Tajwid


Pelajaran pertama.

تجويد

Secara lughawi atau bahasa Tajwid berarti membaguskan, namun dalam istilah syar’e Tadwid berarti membaguskan bacaan al-Qur,an.
Bagus dalam membaca al-Qur,an meliputi 4 (empat) hal
       Tepat makhrajnya ,yakni saat mengeluarkan huruf sesuai dengan Qaidah ilmu Tajwid, karena bahasa Arab berbeda dengan bahasa Indonesia, salah dalam Mahkraj maka sangat berpengaruh dalam makna.

2.       Tepat  dalam hal Mad (panjang) dan Qasar (pendek), baik itu satu Alif, dua atau tiga, salah dalam hal ini juga sangat mempengaruhi dalam makna.

3.       Tepat : di mana harus berhenti, dan dari mana harus memulai kembali, kapan saat berhenti, boleh berhenti, dilarang berhenti,boleh memilih, sebaiknya berhenti dan wajib berhenti
4.       Termasuk membaguskan bacaan al-Qur,an juga dalam melantumkan bacaannya, Rasulullah pernah memuji salah seorang sahabat karena sangat indah dan mengesankan saat membaca al-Qur,an , bahkan beliau mendoakan agar orang tersebut mendapat suara seindah seruling nabi Daud AS. Dalam hal ini Rasulullah pernah bersabda’

من لم يتغن بالقرآن فليس منى

Artinya : siapa yang tidak suka membaguskan bacaan al-Qur,an maka bukan golonganku.

Hukum belajar Tajwid adalah fardhu kifayah , (yakni bila di suatu tempat tidak ada yang bisa maka semuanya berdosa, namun bila ada satu saja yang bisa maka kewajiban yang lain menjadi gugur), namun menjadi fardhu a’en (kewajiban setiap orang)manakala seseorang akan belajar al-Qur,an. Dan belajar al-Qur,an hukumnya adalah wajib bagi setiap Muslim baik laki atau perempuan. Kesimpulannya belajar Tajwid hukumnya adalah Wajib !

Dalam hal ini Allah berfirman.

Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan.(QS 73;4)

Ayat di atas berkonotasi perintah atau Amar, dalam Qaidah usul di katakan.

الأصل فى لأمر للوجوب

Artinya “ pokok dalam perintah menunjukkan kewajiban

Adapun pada ayat yang lain Allah menyuruh agar kita jangan tergesa-gesa dalam membaca al-Qur,an, yakni hati-hati agar tidak cacat dalam tajwidnya.
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. (QS 75 ;16)

Ayat di atas adalah larangan agar kita tidak tergesa-gesa dalam membaca al-Qur,an karena ingin cepat menamatkannya, atau menghafalnya.

Dalam pengajian kami, hampir tiap malam diadakan praktek pemahaman Tajwid per lafadz, yang meliputi panjang pendek, waqaf, wasal, jaiz dll.

Sebab setinggi dan sepintar apapun seseorang pemahamannya dalam masalah agama, seperti Aqidah, Fiqih, tata bahasa, hadits atau juga tafsir namun bila kacau dalam membaca al-Qur,an maka kesan pertamanya saat akan menyampaikan dakwahnya, akan membuat ragu jamaahnya, karena ketidakberesan pada bacaan Qur,annya. Boleh jadi sang jamaah akan berguman “ ah baca Quran saja engak beres bagaimana mau ceramah, yang disampaikan masalah a-Qur,an baca saja tidak becus . maka jangan salahkan jamaah,karena pada awalnya kita sudah ehilangan daya tarik.

Bersambug.....

Kamis, 17 Februari 2011

fiqhul wadhi bag. 4

Fiqhul wadhi bagian ke 4.


فروض الوضوء

Fardhu-fardhu wudhu

Fardhu-fardhu wudhu ada enam

1. Niat, maka kamu niatkan di hatimu dengan mengangkat hadats atau niat fardhu wudhu karena Allah ta’ala.

2. Mencuci muka yang panjangnya dari tempat tumbuhnya rambut kepala (kening)sampai dengan apa yang di bawah tempat tumbuhnya jenggot, adapun lebarnya dari telinga (depan telinga) kanan sampai dengan telinga kiri.

3. Mencuci dua tangan sampai ke sikut

4. Menyapu sebagian rambut dari yang di kulitnya atau rambutnya yang di batasnya.

5. Mencuci dua kaki sampai mata kaki

6. Tertib sebagaimana yang kami sebutkan.

Keterangan :

Fardhu wudhu yang disampaikan di atas sudah tersebut dalam surat Al-maidha ayat 6

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Fardhu :sebenarnya lebih dari wajib,. Karena fardhu pelaksanaannya harus berurutan, adapun wajib asalkan terlaksana walaupun acak tetap boleh atau tetap sah, beda dengan yang fardhu bila acak atau terbalik maka tidak sah.

Niat; dalam sebuah kitab (maaf !.saya ingat Arabnya tapi lupa nama kitabnya ) ta’rifnya.

اعتقاد القلب لاءبتدأ العوامل

Artinya : i’tikad hati untuk memulai sesuatu perbuatan,

oleh karena itulah para Ulama berbeda pendapat tentang masalah niat ini, apakah mesti di lafadzkan atau cukup dalam hati, namun mereka sepakat bahwa niat hukumnya adalah wajib, sebagaimana sabda Rasulullah.

انمالأعمال بالنيات, وانما لكل امرء مانوى

Artinya : sesungguhnya amal itu tergantung kepada niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang tergantung kepada niatnya.

Mencuci muka : mencuci muka sebagaimana yang disebutkan di atas yakni, secara memutar dimulai dari kening ke arah telinga kiri lalu turun sampai ke dagu naik ke arah telinga kanan dan kembali ke tempat asal yakni kening . adapun banyaknya cukup satu kali.

Menyapu rambut : dalam hal ini banyak terjadi perbedaan penafsiran, ulama syafiiyah berpendapat yang di maksud adalah sebagian rambut, dengan asumsi برؤسكم , bermakna “sebagian rambut,namun mayoritas ulama yang lain seperti yang terdapat kalimat di atas bermakna menyapu kepala, bukan semua rambut, seperti yang terdapat dalam syarah bulughul maram (Ibanatul ahkam) dalam bab wudhu para ulama menyimpulkan berdasar keterangan dari beberapa hadits shaheh yaitu ada tiga cara,

1. Menggunakan dua tangan dimulai dari tengkuk terus dijalankan setelah sampai ke ubun-ubun lalu dikembalikan lagi ke tempat semula yaitu ke tengkuk.

2. Dari tengah kepala (belakang ubun-ubun) di tarik ke belakang lalu dikembalikan ke depan

3. Dari kening di tarik ke belakang sampai tangan kita menyentuh sikut,lalu dikembalikan lagi ke depan .

Yang ketiga inilah yang dipilih mayoritas Ulama. Adapun banyaknya cukup satu kali sapuan.

Mencuci dua tangan sampai ke sikut : dalam hal ini juga bayak terjadi kesalahan yang banyak saya lihat saat wudhu di masjid dengan menggunakan kran, yakni yang terjadi malah kebalikannya yaitu dari sikut turun ke tangan, padahal ini adalah fardhu. Adapun banyaknya tiga kali –tiga kali, perlu diketahui juga yang dimaksud tiga kali ialah tiga kali kanan, tiga kali kiri bukan satu kali kanan, satu kali kiri, satu kali kanan - satu kali kiri sampai tiga kali. Bukan itu yang di maksud.

Mencuci dua kaki sampai mata kaki ; perlu pembaca ketahui juga, saat mencuci kaki terkadang kita kurang meneliti bagian tumit, padahal banyak terjadi manakala air dikucurkan baik dengan gayung maupun kran di atas kaki, tumit tidak terkena air solusinya agar terhindar dari hal itu ialah mencucinya dengan sedikit memutar-mutar kaki kita saat di cuci dan lihatlah dengan teliti apakan tumit sudah terkena air atau belum . terjadi kasus semacam ini pada masa Rasulullah, maka beliau menyuruh orang tersebut untuk menulangi lagi wudhunya, dan shalat lagi, karena jelas , bila wudhu tidak sah maka shalat juga tidak sah.

Tertib : maksudnya berurutan pelaksanaannya dari awal sebagaimana yang tersebut dalam urutan fardhu, hal ini memang menjadi ciri khas fardhu. Beda dengan wajib.
adapun bagian ke tiga klik di sini

Wallahu a’lam.

Senin, 14 Februari 2011

Ahklakul lil banin 4

Sebelumnya pelajaran bagian ke tiga klik di sini
 
Pelajaran ke 4

يجيب أن يتأذب الولد من صغره

Wajib berakhlak  seorang anak dari sejak kecilnya
Achmad seorang anak kecil, akan tetapi (walau kecil) dia berakhlak, karena itulah ia dicintai  oleh ayahnya, dan dia juga suka bertanya tentang segala sesuatu yang dia tidak pahami.

Dan pada suatu hari dia bertamasya bersama ayahnya pada sebuah Taman , lalui melihat sebatang pohon bunga yang bagus akan tetapi bengkok, maka Achmad bertanya, alangkah indahnya pohon ini , akan tetapi kenapa ia bengkok wahai ayah, maka ayahnya menjawab, karena sesungguhnya pemilik kebun ini tidak serius (berusaha) untuk meluruskannya, dari sejak kecilnya, maka jadilah ia bengkok, maka Achmad berkata, alangkah baiknya jika kita tegakan sekarang, maka tertawalah ayahnya, tidak mungkin itu wahai anakku, karena sudah besar dan batangnya sudah keras,.

Nah !.. begitu juga halnya seorang anak, yang tidak beradab dari sejak kecilnya,maka tidak mungkin dia beradab juga pada masa tuanya.

Keterangan:

Jangan pernah bagi orang tua mengacuhkan pertanyaan seorang anak, karena bertanya merupakan bentuk kritis dan rasa ke ingin tahuan seorang anak yang tentu akan menambah wawasannya, dan juga merangsang daya imajinasi otaknya, dan juga seringnya bertanya seorang anak (dalam ukuran yang wajar) merupakan hal yang positif, oleh karena itulah orang tua harus memperluas wawasannya dengan mengetahui berbagi hal.

Mengajak anak jalan-jalan merupakan bentuk refresing yang tidak harus e tempat yang formal dan berbayar, cukuplah kita selaku orang tua mencari tempat yang biasa menghilangkan rasa jenuh mereka dengan aktivitas yang monoton, buatlah anak agar terbiasa bertanya jangan sampai mereka pasif terhadap sesuatu yang seharusnya pada usia mereka mereka harus ketahui.
        
Dunia akan adalah dunia bermain, yang dikenal dengan istilah BCM (bermain, cerita dan menyanyi), dari ketiga hal itulah semestinya kita bisa memberikan sesuatu yang bersifat edukatif (memberi pelajaran) seperti yang dilakukan oleh ayah Achmad pada cerita di atas), ita bisa memberikan tausiah atau memasukkan sebuah pelajaran dari pertanyaan atau pengalaman yang mereka sampaikan kepada kita, jangan pernah meremehkan pernyataan seorang anak, karena hal itu akan membuat mereka kecewa dan boleh jadi kekecewaan mereka akan mebekas dalam bentuk merasa kapok untuk bertanya lagi, padahal dari bertanya itulah ilmu pengetahuan banyak mereka dapatkan.

Membentuk akhlak atau prilaku yang mulia bagi seorang anak tentulah memang harus sedini mungkin, seperti apa yang dilakukan oleh Lukman yang Allah abadikan kisahnya dalam al-Qur,an, beliau sudah menanamkan tauhid atau Aqidah yang lurus dari sejak kecilnya.

Meskipun tidak ada kata atau istilah terlambat dalam mendidik anak namun akan lebih mudah kita mengendalikan manakala sejak kecilnya sudah kita tarbiyah , baik dengan pendidikan akhlak maupun Aqidah tentunya yang sesuai dengan dunia mereka, arena itulah dibutuhkan reatifitas orang tua dalam mendidik mereka sesuai dengan dunia mereka dan kapan mereka hidup.

Ingat !.. mereka hidup pada masa kini bukan masa lalu, artinya pendidikan yang harus kita berikan kepada mereka baik teknis maupun  kontennya (isinya)tentunya berbeda dengan sewaktu kita kecil dahulu.

Dan ingat !.. mereka tidak hidup sekarang tapi akan hidup pada masa yang akan datang, artinya persiapan untuk masa depan mereka harus benar-benar orang tua persiapkan sesuai dengan tantangan yang akan mereka hadapi pada masa yang akan datang.

Dalam sebuah haditsnya Rasulullah bersabda.

خطوبهم بقدر عقولهم

(meteri yang disampaikan harus sesuai dengan kadar akal mereka)

Bersambung.


Minggu, 13 Februari 2011

Sejarah 3

Sejarah bagian ke 3


ولادته ورضاعته

Kelahiran dan pengasuhannya

1. Dilahirkan Rasulullah SAW. Di Mekkah pada hari senin dua belas rabiul awal pada tahun gajah.

2. Dan dilahirkan tahun kelahirannya dengan tahun gajah karena bahwasanya raja Habsah mengutus mengutus pada tahun kelahirannya tentara ke Mekah, untuk menghancurkan Ka’bah, dan ada padanya (pasukan tersebut) gajah yang besar, maka Allah menghancurkan pasukan itu sebagai wujud penghormatan kepada Ka’bah, karena memuliakan kelahiran nabi Muhammad SAW.

3. Dan mengasuhnya setelah ibunya Tsuaibatul as lamiyah, pembantu pamannya Abu Lahab, lalu halimatusy sya’diyah sampai umurnya empat tahun.


Keterangan : sebagaimana banyak kita ketahui bahwa beliau lahir pada hari senin 12 Rabiul Awwal pada tahun Gajah, nah !.perlu juga kita ketahui pada masa Rasulullah dilahirkan bangsa Arab dalam menetapkan tahun mereka berpatokan pada peristiwa-peristiwa besar pada masa itu, sedangan masalah bulannya mereka sudah mengenal lebih dahulu, bangsa Arab dalam menghitung waktu mereka menggunakan metode peredaran bulan atau yang kita kenal dengan Qomariah maka bulannya disebut bulan Qomariah, Umat Islam atau bangsa Arab memulai menggunakan tahun setelah masa pemerintahan Sayyidina Ali dengan mengambil permulaan tahun saat ketika Rasulullah Hijrah dari Mekkah ke Madinah dan tahunnya di sebut dengan Hijriyah.

Ada beberapa pendapat mengenai hari lahir Muhammad ada yang mengatakan siang ada yang mengatakan malam, namun semua sepakat (yang diperkuat dengan sebuah Hadits) bahwa beliau lahir pada hari Senin, dan mayoritas ulama berpendapat beliau lahir pada bulan Rabiul awal dengan sebuah peristiwa besar yang melatar belakanginya yaitu tahun Gajah atau pada tahun 570 Masehi sebagian ahli mengatakan pada bulan agustus, pada waktu itu raja Habsah merasa iri terhadap Ka’bah yang selalu ramai tiap tahunnya dikunjungi pada Musafir , Raja Habsah berusaha mengalihkan para peziarah agar pergi ke negerinya dengan membuat bangunan yang super megah, namun usahanya sia-sia maka sebagi bentuk kekesalannya beliau mengirim pasukan bergajah yang rencananya untuk menghancurkan Ka’bah, namun ternyata Gajah- gajah yang di banggakan tak pernah mau menjalankan tugasnya hingga Allah menghancurkan pasukan tersebut. Dalam hal ini beberap ahli tafsir berbeda pendapat tentang bagaimana Allah menghancurkan pasukan bergajah, sebagian berpendapat dengan mengirim rombongan burung dari neraka yang melempari pasukan bergajah, ada lagi yang mengatakan batu yang di lempar membawa bibit penyakit ganas yang cepat menular hingga semua pasukan tidak ada yang selamat berikut raja Abrahah.

Sebagaimana tradisi bangsa Arab mereka terbiasa menyerahkan anak-anak mereka pada suku pedalaman untuk di susui dan baru pulang setelah umur 8 atau sepuluh tahun. Adapun di hari ke tujuh pada hari kelahirannya kakeknya Abdul Mutalib menyembelihkan unta untuk Muhammad dengan mengundang masyarakat dan pembesar Quraisy, mereka sempat bertanya kenapa diberi nama Muhammad, karena pada waktu itu nama itu tidak Lazim digunakan, yang lazim digunakan pada masa itu adalah nama dari nenek moyang mereka.

bagian ke dua klik di sini

Jumat, 11 Februari 2011

fiqhul wadhi 3

الوضؤ

Wudhu


Hai anakku !.. sungguh kamu pasti telah mengenal kaifiyah atau tata cara berwudu dan semua amalan-amalannya, dan sekarang kita ingin untuk mengetahui , bahwa amalan-amalan itu ada sebahagiannya yang fardhu . Maka tidak wudu jika meninggalkannya dan ini dinamakan rukun-rukun atau yang wajib dan sebahagiannya ada yang bukan fardhu , Maka sah wudu bila meninggalkannya , akan tetapi balasan atau pahala yang kita dapat dari Allah amat sedikit dan ini dinamakan Sunnah atau anjuran.

Kesimpulannya

Fardhu = Rukun = Wajib

Sunnah = anjuran

Sebelumnya  bagian ke tiga klik di sini

Keterangan :

Berwudhu merupakan bahagian dari bersuci adapun hukumnya adalah wajib manakala akan melaksanakan shalat, atau dalam arti kata /Istilah yang lain adalah syarat shahnya shalat, dalam tata cara wudu sebagaimana disebutkan di atas ada yang fardu atau wajib ada juga yang sunnah atau berupa anjuran, namun dalam hukum fiqih manakala yang fardu dan yang sunnah saling berselang-seling maka hukumnya menjadi sunnat muakkadah atau mendekati wajib, maka dengan demikian meninggalkan yang sunnah dalam berwudu bukan hanya mengurangi pahala namun juga wudhu menjadi tidak sempurna.

Rabu, 09 Februari 2011

Aqidah 3

Baca dahulu bagian sebelumnya, klik di sini
S. Apakah maha Esa itu ?


J. Makna Esa ialah kita yakin bahwasanya Allah SWT, Maha Esa tidak ada sekutu baginya.

S. Apakah makna yang Berkuasa

J. makna yang berkuasa ; ialah kita yakin bahwasanya Allah SWT, berkuasa atas segala sesuatu.

S. Apakah makna berkehendak ?

J. Makna berkehendak : ialah kita yakin bahwasanya Allah SWT, melakukan yang Ia kehendaki.

S. apakah makna yang Mengetahui

J. Makkna yang Mengetahui : ialah kita yakin bahwasanya Allah SWT, mengetahui segala sesuatu.

Keterangan :

Allah itu tunggal, andai saja Allah itu dua maka tentu akan berbeda cara mengatur alam ini, apalagi kalau sampai tiga seperti doktrin trinitas dalam Kristen, atau agama-agama yang paling banyak memiliki tuhan tentunya setiap tuhan akan mempunyai konsep sendiri dalam mengatur alam ini apalagi mengatur makhluk-Nya.,. bagaimana pendapat anda jika sebuah bahtera berlayar dengan dua nakhoda, dan satunya bukan cadangan melainkan ingin sama-sama mengemudi, maka yang terjadi kemunginan besar kapal akan tenggelam., apalagi dalam bertuhan.

Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut".(QS 16;51)

Dalam ayat yang lain Allah juga mengingatkan sebagai tanda belas asih-Nya kepada kita sebagai hamba-Nya.

Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai `Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.(QS 21;22).

Selanjutnya,Allah Maha Kuasa, kekuasaan-Nya tanpa batas “ Unlimitid tak ada yang dapat membatasi kekuasaan-Nya, Dia di atas segalanya.

Allah mempunyai kehendak yang berkaitan dengan takdir hamba-Nya baik itu baik maupun buruk, namun kehendaknya sebenarnya selalu baik untuk kita hanya saja terkadang kita tidak sabar menunggu hikmah di balik sesuatu yang Allah timpakan kepada kita, padahal bila kita bersabar hal itu mengundang datangnya pahala, bahkan boleh jadi musibah yang Allah takdirkan kepada kita menjadi penghapus dosa kita, karena kata Rasulullah ada dosa yang tidak bisa hilang hanya dengan istighfar , namun bisa hapus manakala hamba itu sabar dalam menghadapi musibah. dan bila Ia berkehendak tak ada yang dapat menghalanginya.

Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia. (QS 36;82)

Allah maha mengetahui : pengetahuan Allah bila dibandingkan dengan pengetahuan kita ibarat jari yang dicelupkan pada lautan lalu kita angkat, nah yang membasahi jari kita itulah pengetahuan kita, adapun yang di laut adalah ilmu Allah.

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).(QS 6;59)

Seekor semut hitam yang berjalan di atas batu hitam di waktu gelap malam gulita Allah Maha Tahu, yang dzahir dan yang tersembunyi Dia maha tahu, dan yang terdetik dalam hati terlintas dalam pikiran Dia juga Maha Tahu.

sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.(QS 89;14)

wallahu a’lam (bersambung)

Selasa, 08 Februari 2011

Ahlaqul lil banin 3

الولد الاديب
pelajaran bagian ke dua klik disini

Anak yang tidak sopan

1. Anak yang tidak sopan: tidak berakhlak kepada kedua orang tuanya dan guru-gurunya, dan tidak menghormati yang lebih dewasa darinya, dan tidak sayang kepada yang lebih kecil darinya, dan suka berdusta bila bicara, dan mengangkat suaranya bila tertawa, dan suka mencela, dan bicaranya tidak sopan, dan suka bertengkar serta mengejek, suka sombong atasnya, dan tidak merasa malu untuk berbuat yang buruk, dan tidak suka mendengar nasihat.


Keterangan :

Tidak sopannya seorang anak adalah menunjukkan betapa tidak berpendidikan nya anak itu, sebab tidak mungkin bila seorang anak terdidik dengan akhlak yang baik, akan melakukan hal-hal yang buruk seperti di ceritakan di atas, atau mungkin pendidikan akhlak yang didapat anak itu tidak dipakai untuk bersosialisasi dengan sesamanya.

Sifat-sifat buruk yang di ceritakan di atas , adalah kelakuan yang sangat fatal mengingat semua yang disebutkan di atas adalah orang yang punya jasa kepada kita, baik itu orang tua, guru, orang yang lebih tua, adapun tidak sayangnya terhadap yang lebih kecil sebetulnya menunjukkan kekasaran prilakunya .

Seorang anak yang berakhlak sebisa mungkin pasti akan menjaga lisannya untuk tidak berbohong, karena biasanya seorang yang pernah berbohong sekali pasti akan terpancing untuk bohong selanjutnya, hal itu merasa perlu ia lakukan untuk menutupi kebohongan pertama. Pada awalnya merasa berdosa namun bila berketerusan berbohong ia akan menganggap bohong itu hal biasa, padahal ini salah satu ciri orang Munafiq.

Diantara menjaga lisan adalah tidak merendahkan orang lain baik dalam bentuk menghina mengejek, mengumpat ataupun memaki, karena itu bukan merupakan sifat seorang anak yang berakhlak tapi juga ciri bukan seorang mukmin seperti dalam hadits nabi.

“ bukan orang beriman yang suka berkata keji, melaknat dan suka memaki , begitulah kurang lebih yang ,mulia nabi kita memberikan nasihat. Ingat !.. lisan atau lidah adalah bagian dari tubuh kita yang tidak bertulang , tapi yang dikeluarkannya mampu menembus hati dan jantung seseorang, baik yang menyejukkan maupun yang menyakitkan, benarlah apa yang disampaikan Rasulullah dalam haditsnya yang lain

سلامة الانسان لحفظ اللسان

Manusia akan selamat bila bisa menjaga lisannya.

Karena siapa yang paling banyak bicaranya , maka paling banyak salahnya, dan siapa yang paling banyak salahnya, maka paling banyak dosanya, dan orang yang paling banyak dosanya maka masuk neraka lebih utama baginya.

Adapun seseorang yang tidak lagi merasa malu untuk berbuat yang jelek maka boleh jadi itu menunjukkan tipisnya keimanannya, adapun sombong adalah dosa makhluk Allah yang pertama dan merupakan prilaku Iblis, maka wajar bila dalam sebuah hadits kudsi Allah berfirman.

لا يدخل الجنة من كان فى قلبه درة من الكبر

Tidak akan masuk Syurga orang yang ada di dalam hatinya sifat sombong meskipun (hanya) sebesar biji Sawi. “naudzu billah.

Dan diantara akibat sombong ialah enggan menerima nasehat, ia merasa tidak perlu mendengar tausia karena ia menganggap dirinya sudah pintar.

Kamis, 03 Februari 2011

Fiqhul wadhi bag.2

Bagian pertama klik di sini


Yang ke dua : suci pada dirinya (namun) tidak mensucikan bagi yang lainnya, maka tidak boleh menggunakannya di dalam berwudhu, dan juga mandi , dan menjauhi najis, yaitu dua macam

1. Air bekas digunakan untuk mengangkat hadats (yaitu di dalam wudhu maupun mandi) atau di dalam menjauhi najis.

2. Air yang berubah disebabkan bercampur dengan barang yang suci seperti kopi atau teh.

Yang ke tiga: air yang suci pada dirinya juga dapat mensucikan bagi yang lainnya, (tapi) makruh menggunakannya, yaitu air yang dijemur.

Yang ke Empat : Air yang bernajis, maka tidak boleh menggunakannya, baik untuk berwudhu atau yang lainnya, yaitu dua macam.

1. Air yang sedikit yang bercampur di dalamnya najis, sama saja berubah atau tidak.

2. Air yang banyak yang berubah disebabkan najis.

Adapun air yang sedikit (ukurannya) selain dua kullah, dan banyaknya apa yang sampai dari dua kullah atau banyak. Dan dua kullah ukurannya kira-kira bila di taar sekitar 216 liter.


keterangan
Pada prinsipnya, selama air itu tidak berubah dari sifat aslinya yang meliputi warna rasa dan bau maka air tersebut boleh di pakai untuk bersuci , baik untuk berwudhu maupun mandi janabah, tanpa harus disyarati dengan banyak atau sedikitnya.

Namun para ulama mensyaratkan air dua kullah adalah bolehnya di ceduk langsung dengan tangan sebagaimana banyak dilakukan di masjid-masjid atau mosallah kampung bukan dari kran atau pancuran.

Mengenai sifat asli air tergantung dari mana air itu berasal terutama yang berkaitan dengan bau, karena secara umum warna air adalah bening, adapun rasa sifat aslinya berbeda tergantung dari mana air itu berasal, bila dari laut umumnya asin, sungai umumnya tawar, sumur bisa tawar bisa anta, bisa juga asin.

Adapun air PAM para ulama sepakat atas kesuciannya karena proses penyaringan telah mengembalikan air itu kepada sifat aslinya, dengan di qiaskan pada air tanah yang asalnya juga kotor, namun karena disaring oleh kepadatan tanah maka air menjadi bersih atau suci.

Rabu, 02 Februari 2011

Bertanya menambah wawasan


فسئلواأهل الذكر ان كنتم لاتعلمون 

Bertanyalah kepada ahlinya bila kamu tidak mengetahui nya.

Bertanya ketika usai taklim atau ketika menghadapi masalah yang rumit terlebih masalah ke agamaan adalah tradisi mulia yang di budayakan secara turun-temurun oleh para ulama, mereka tak pernah sungkan dan merasa malu untuk bertanya tentang sesuatu masalah dalam agama kepada orang yang lebih ahli manakala mereka belum atau tidak memahaminya.

Orang bijak mengatakan “bertanya adalah bahagian dari belajar, bahkan 75 persen ilmu di dapat dengan jalan bertanya. 

Ungkapan tersebut tidak aneh dan memang sangat masuk di akal, karena bertanya menunjukkan akan adanya kebutuhan terhadap ilmu sedangkan materi yang berjalan adalah sesuatu yang mau tidak mau harus ia ikuti.
Bertanya juga menunjukkan adanya kepedulian terhadap materi pelajaran yang sedang di ajarkan, tentunya secara tidak langsung merupakan sesuatu kehormatan bagi guru karena mendapat kepercayaan untuk bisa menyelesaikan sesuatu masalah yang belum di pahami penyelesaiannya.

Bertanya juga merupakan sikap rendah hati kita dan pengakuan jujur kita terhadap kurang pahamnya kita terhadap soal yang di tanyakan.

Namun bertanya menjadi sesuatu yang tidak boleh manakala, tujuannya 
1.       1.Untuk menguji ilmu seseorang(diperbolehkan bila kita seorang guru untuk mengetahui keberhasilan dalam belajar)

2.      2.Untuk mencari alasan agar terhindar dari kewajiban ,seperti watak orang Yahudi, mereka terlalu banyak bertanya yang intinya agar terhindar dari perintah seperti tentang masalah sapi yang harus di sembelih .

3.       3.Bertanya yang tidak perlu yang akhirnya jawabannya mempersulit si penanya.

Bila bertanya tidak kita budayakan saat taklim, kapan kreatifitas kita akan berkembang, tidak bertanya bagi seorang guru kepada muridnya akan menimbulkan beberapa asumsi, sudah faham, atau tidak sama sekali hingga tidak tahu apa yang harus di Tanya, atau tidak respon dengan materinya, dengan demikian guru juga boleh jadi tidak kreatif untuk memperluas wawasannya karena tak ada tantangan dari pertanyaan..

Yuk !.banyak bertanya agar wawasan kita semakin luas, bertanyalah  tentang apa saja ..

Sejarah bagian 2

نسبه ووفاة والده
bagian pertama klik di sini


(Nasabnya dan wafatnya kedua orang tuanya)


1. Ayahnya :Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasim bin Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab.

2. Dan ibunya :Aminah binti Abi Wahab bin Zuhrah bin Kilab

3. Maka terkumpul ibunya dan ayahnya pada kakeknya yang ke lima, yaitu KIlab.

4. Dan sungguh wafat ayahnya, dan pada saat itu (Muhammad) dalam kandungan ibunya, dan umur (kandungannya) delapan Minggu (dua bulan) dan dikuburkan di Madinah, dia (Abdullah) tidak meninggalkan sesuatu pun dari harta.



Keterangan:

Terdapat kisah menarik tentang Abdullah bin Abdul Muthalib (Ayah nabi) Abdul Muthalib sebagai kakek nabi pernah bernazar karena kekurangan tenaga dalam mengurus Ka’bah ia bernazar “kalau sampai memiliki sepuluh anak laki-laki maka salah seorang dari mereka akan di sembelih sebagai kurban untuk Tuhan, Latta, Uzza, Manab dan Hubal, anaknya takdir menentukan beliau mempunyai sepuluh anak laki-laki dan setelah itu tidak mempunyai anak lagi, dan Abdullah adalah anak yang paling bungsu

Maka sesuai nazarnya semua anaknya di kumpulkan dan semuanya patuh, maka sebagaimana tradisi pada masa itu setiap anak menuliskan namanya Qid-h (anak panah) lalu anak panah itu di bawa oleh Abdul Muthalib kepada juru panah untuk di undi sebagai sarana mengadu nasib yang hasilnya nanti akan menentukan siapa yang akan disembelih.

Lalu juru panah mengocok semua anak panah yang sudah di beri nama di hadapan dewa Hubal maka yang keluar adalah nama Abdullah, maka di bawalah Abdullah untuk disembelih di dekat Zam-zam antara berhala Isaf dan Na’ila.

Tetapi saat itu juga orang-orang Quraisy serentak melarang dan sebagai gantinya setelah meminta ampun kepada dewa Hubal dan meminta pendapat kepada seorang Dukun di Jathrib, maka diperoleh kesepakatan dengan tebusan 10 (sepuluh) ekor unta.

Adapun Abdullah sendiri menurut ahli sejarah beliau seorang pemuda yang tegap dan tampan beliau sebagaimana layaknya juga beliau melakukan perdagangan ke Syam dan meninggal dalam perjalanan arena sakit , adapun peninggalannya adalah lima ekor unta sekelompok ternak kambing dan seorang budak yang bernama Ayman (yang kemudian menjadi pengasuh nabi)

Wallau a’lam.

Akhlakul lilbanin bag.2

Akhlaqul lil banin bag. 2.

Bagian pertama klik di sini

الولد الاديب

(seorang anak yang berakhlak)

1. Seorang anak yang berahlaq menghormati kedua orang tuanya, dan saudara-saudaranya yang besar, dan semua orang yang lebih dewasa darinya, dan menyayangi saudara-saudaranya yang lebih kecil, dan juga semua orang yang lebih kecil darinya.

2. Dan jujur dalam bicaranya, rendah hati kepada orang lain, sabar atas penyakit, tidak memusuhi anak-anak yang lain, tidak bertengkar bersama mereka, tidak meninggikan suaranya(berteriak) apabila ia bicara atau tertawa.



Keterangan: seorang anak yang berakhlak, sudah sepantasnya ditunjukkan kebaikan akhlaknya itu dengan menghormati ke dua orang tua yang telah mengandung, melahirkan dan membesarkan yang jasanya tidak akan pernah dapat terbalas, pernahkah adik menghitung susu yang diminum dari sejak mulai menyusu s/d disapih baik susu ibu maupun yang lainnya, beras yang kita makan, uang jajan yang telah kita habiskan, berapa helai baju yang telah dibelikan ? dan masih banyak lagi.

juga guru yang membimbing kita, sejak kita tak sedikit pun mengenal huruf dan rangkaian kata lalu membentuk kalimat, mengajarkan kita berbagai macam benda, berbagai macam disiplin ilmu. Baik umum maupun spesialis, guru adalah orang tua di sekolah, di pengajian yang memberikan arahan kepada kita agar mempunyai kecerdasan intelektual, bahkan ketulusannya menjadi jaminan masa depan kita.

Menghormati saudara baik yang lebih tua maupun yang lebih mudah, serta semua orang yang juga menjadi bagian dari lingkungan kehidupan kita, yang nantinya akan mendidik secara alamiah kecerdasan emosional kita,

Jujur menjadi sifat utama Rasulullah yang harus menjadi contoh kita dalam pergaulan, rendah hati merupakan sifat utama yang akan memancing banyak orang bersimpati, adapun kesabaran membuat kita lebih tahan hidup dalam keadaan stabil lebih lama, jauh dari stres dan jauh dari putus asa sebab kesabaran merupakan kunci kuberhasil dalam menginginkan sesuatu.

Menjaga persahabatan jauh lebih penting dari pada mencari teman, sebab sahabat yang simpati karena kebaikan kita akan menjadi promosi berjalan yang akan menyiarkan kebaikan kita, dengan demikian teman akan banyak datang dengan sendirinya, oleh karena itulah , hindari pertengkaran , dan jauhi sikap-sikap kita yang tidak disukai dalam pergaulan.

Anak yang berakhlak juga tidak suka bersuara keras yang memekakkan telinga , baik dalam berbicara maupun dalam tertawa, karena suara bising akan mengganggu orang lain.