Kak Andy

Kamis, 27 Desember 2012

Mengenal hukum Tanwin dan Nun Mati

Tanwin dan Nun Mati sebagaimana yang saya tampilkan dalam bentuk gambar di atas, apabila bertemu dengan huruf hijaiyah yang jumlah nya dari Alif (sebenarnya Alif tidak termasuk karena tidak menerima harkat) adalah sebanyak 28 lafadz.
adapun Tanwin dan Nun mati keduanya memiliki kesamaan akhir suara baca , yakni suara "EN oleh sebab itulah keduanya memiliki hukum yang sama manakala bertemu dengan huruf Hijaiyah.
adapun hukum membaca keduanya (Tanwin dan Nun mati) bila bertemu dengan "salah satu, huruf hijaiyah ada 4 (empat) macam cara dalam membacanya, berikut saya tampilkan dalam bentuk image sebagai uraiannya, yang pertama IDHAR 

 Idzhar : Maknanya adalah jelas, yang dimaksud jelas ialah jelas suara Nun Mati atau Tanwinnya, atau lebih jelas lagi suara EN nya , dan hurufnya ada 6 (enam) seperti gambar di atas adapun contohnya seperti gambar di bawah ini.

Nun mati bertemu dengan Ha' dan Tanwin bertemu dengan "Aen.. adapun dari segi lama membacanya atau harkat (ketukan) adalah Qashar atau pendek yang artinya begitu terbaca harus segera pindah, karena bacaan yang lama di suatu kalimat menimbulkan harkat menjadi panjang, yakni bisa menjadi dua bahkan sampai lima harkat..bagi yang baru belajar hal ini dapat dihindari dengan membaca secara putus putus.
sebagai tambahan, terjadinya pertemuan antara Tanwin atau Nun mati bukan dalam satu kalimat, tapi dengan kalimat setelahnya.

yang kedua  adalah IKHFA


Ikhfa adalah yang terbanyak hurufnya yakni 15 huruf..
makna Ikhfa adalah samar samar, yakni menyembunyikan suara Nun mati atau Tanwin atau EN , secara dengung atau lebih tepatnya seperti bindeng, seperti contoh di bawah ini.


Contoh di atas bertemunya HAMZAH dengan TA, Tanwin dengan FA, dan Nun dengan Kaf
adapun panjang bacaanya adalah dua harkat atau dua ketukan nada, dalam istilah lain membacanya di tahan itulah yang lebih tepat karena bila dikatakan memanjangkan bacaan maka nati akan bentrok dengan penjelasan pelajaran tentang MAD.

yang ketiga ialah IDGHAM

Idgham terbagi dua macam cara membaca, yakni Idgham bila Ghunnah (tidak berdengung) dan Idgham bi Ghunnah (berdengung)
Idgham artinya melebur, yakni melebur suara Nun mati atau Tanwin menjadi suara huruf setelahnya. contohnya bila Nun mati atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf Idgham maka penjelasannya seperti di bawah ini.
bila bertemu LAM, maka suara Nun mati atau Tanwin menjadi suara "EL atau suara LAM
bila bertemu RA,maka suara Nun mati atau Tanwin menjadi suara ER atau suara RA
bila bertemu YA, maka suara Nun mati atau Tanwin menjadi suara Y atau YA
bila bertemu NUN, maka suaranya tetap /tidak berubah karena sama.
bila bertemu MIM, maka suara Nun mati atau Tanwin menjadi suara EM atau MIM
bila bertemu WAWU, maka suara Nun mati atau Tanwin menjadi suara W atau WAWU
contoh Idgham bila Ghunnah.


adapun contoh Idgham bi Ghunnah


yang terakhir adalah IQLAB

Iqlab hanya memili satu huruf yakni BA, Iqlab aritinya membalik , yakni membalik suara Tanwin atau Nun mati menjadi suara B atau BA, adapun bacaannya di tahan sebanyak dua harkat atau satu alif.
 bersambung....


Rabu, 26 Desember 2012

Mengenal Isim Dhamir



Mengenal kata ganti nama yang terpisah.

اسم الضمير المنفصيل

Uraian . Isim artinya kata benda , dhamir kata ganti nama, munfasil yang terpisah.

Ringkasnya Isim dhamir munfasil ialah kata ganti nama yang terpisah tidak bersambung dengan kalimat lain.
Adapun kalimatnya : 

  هُوَ  Dia seorang laki-laki  (tunggal)
هُمَا   Dia dua orang laki laki  (duet)
هُمْ    Mereka beberapa orang laki laki (jamak)
هِيَ   Dia seorang perempuan  (tunggal)
هُمَا   Dia dua orang perempuan (duet)
هُنَّ   Mereka beberapa orang perempuan (jamak)
اَنْتَ   kamu seorang laki laki (tunggal)
اَنْتُمَا  kamu dua orang laki laki (duet)
أَنْتُمْ   Kalian beberapa orang laki laki (jamak)
أَنْتِ   kamu seorang perempuan (tunggal)
اَنْتُمَا  kamu dua orang perempuan (duet)
أَنْتُنَّ  Kalian beberapa orang perempuan (jamak)
أَََنَََا    Saya
نَحْنُ  Kami.

Penjelasan

Isim dhamir sebenarnya ada 12 karena adanya kesamaan pada Isim yang menunjukkan makna dua
Ke 14 Isim dhamir tersebut kemudian dikelompokkan dari sisi penggunaannya menjadi  3 kelompok dengan uraian sebagai berikut.

11.  Dari هو  s/d هن atau dari no 1 s/d  6 disebut dhamir ghaib (untuk laki laki) dan Ghaibah (untuk perempuan)  Ghaib atau ghaibah maknanya adalah tidak ada, yang dimaksud di sini ialah orang ketika (yakni objek yang dibicarakan) karena posisinya tidak berada bersama pembicara.

22. Mukhatab  dari انت   s/d أنتن   atau dari no 7 s/d 12 , Mukhatab artinya lawan bicara Untuk laki laki, dan untuk perempuan di sebut Mukhatabah.

33.   Mutakallim, artinya pembicara.. ada mutakallim wahdah kalimatnya انا  dan ada mutakallim ma’al ghair kalimatnya نحنن

Tambahan penjelasan.

Isim ialah kata benda yang tidak berhubungan dengan waktu.
Untuk laki laki di sebut Mudzakkar dan untuk perempuan di sebut Muannas.
untuk lebih jelasnya failnya dapat di download di sini.
atau download dalam format pdf di sini


Selasa, 25 Desember 2012

Akhlaqul lilbanin

من العادات القبيحة ان يطلع الولد الي اسرار غيره, فاءذا راء رسالة ليست له قرآها أو نظر أحدا يقرا رسالة, ساله : من أين جاءت هده الرسالة, وماذ فيها ؟ أو وجد اثنتين يتكلمان, قرب منهما, ليسمع كلامها
Akhlaqul Lilbanin juz 1 halaman 29. 

Diantara akhlaq yang buruk, yaitu menyelidiki seseorang akan rahasia orang lain, lalu bila ia melihat surat yang bukan miliknya ia membacanya, atau melihat/mendengar seseorang yang sedang membaca surat, ia menanyainya, dari mana datang surat ini ? apa isinya ?, atau ia menemui dua orang yang sedang bercakap cakap ia mendekat kepada keduanya untuk mendengarkannya.....
penjelasan :
kali ini pada terjemahan di atas dijelaskan beberapa prilaku yang tidak terpuji,. yang kadang tidak sengaja atau tidak sadar kita lakukan , 
yang pertama mencuri-curi rahasia yakni selalu ingin tahu urusan orang lain, padahal bukan urusannya. perasaan ingin tahu memang tidak selamanya buruk namun jika sudah menyangkut privasi orang lain  tentunya menimbulkan ketidak nyamanan , terlebih lagi hal sedikit yang diketahuinya dan bersifat rahasia disebarkan dan di besar besarkan.
yang kedua, membaca surat atau sekarang membaca SMS, yang mana kita ketahui boleh dikata setiap orang  punya alat komonikasi, yakni hp, maka dengan sendirinya alat canggih tersebut juga bersifat privat, boleh jadi didalamnya banyak atau sedikit ada hal hal yang pemiliknya tidak mau diketahui oleh orang lain, pun bila kita di pinjami atau meminjam alat tersebut cukuplah sekedar yang kita diberi  kuasa untuk memanfaatkannya, tidak boleh lebih dari itu, apa lagi bila kita sampai bertanya hal ikhwal nomor atau sms yang dibaca oleh teman kita, hal ini jelas menimbulkan ketidak nyamanan bagi dia.
yang ketiga adalah menguping atau mencuri dengar dari percakapan orang lain.
intinya pertimbangannya kembali kepada diri kita sendiri, yakni :" apa yang tidak nyaman bagi kita bila terjadi kepada kita begitu pun juga bila terjadi kepada orang lain...

Sabtu, 01 Desember 2012

Saat Qur,an di abaikan


124. Dan Barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta".
125. Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam Keadaan buta, Padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?"
126. Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, Maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan".(QS 20;124 s/d 126)

Ayat di atas merupakan kronologhi dari sebuah hukum sebab akibat atau kausalita, di mana saat kita mengacuhkan , mengabaikan sesuatu yang sebenarnya menjadi kebutuhan kita selaku manusia, yakni sebuah konsep kehidupan yang di tata sedemikian rupa oleh sang pencipta manusia, yang tentu sebagi pencipta Dia Maha paling tahu akan segala kebutuhan manusia dari sejak bangun tidurnya hingga tidur kembali, bahkan tidur itu sendiri yang disebut al-Qur,an, dibahasakan dalam ayat ini dengan kalimat “DZIKRI artinya “peringantan-Ku, Allah menyebutkan sebagi peringatan yang berakar dari kata “Ingat, karena manusia sering lupa , abai dengan fitrahnya, dan sebagi wujud kasih Allah kepada penciptanya Ia turunkan al-Qur,an sebagai “Pengingat.

Dan saat ketika kita mengabaikan peringatan Allah , maka bersiaplah dengan penghidupan yang sempit, boleh jadi rizekinya sukar di dapat, namun yang lebih dekat kepada pengertian sempit yakni hatinya yang buta dari al-Qur,an membuat manusia tak mempunya tongkat penuntun dalam menata kehidupannya, yang ia fahami dalam Islam sangat terbatas , sangat sempit yakni hanya berkisar pada ibadah ritual, tanpa hakikat da makna . ia menganggap selain ibadah ritual tak ada hubungannya dengan agama, bahkan dengan Allah.

Hingga tibalah masa Kiamat baik Sughra maupun Qubra, adapun Kiamat Sughra saat mana seorang Mukmin tak lagi didengar doanya, tak lagi di dengar tausiah dan bimbingannya oleh anak cucunya, lalu ia seakan protes kepada Allah, ya Allah kenapa semua ini bukankah aku dulu juga pernah ibadah , tidak menutup mata terhadap kebajikan meski terbatas, mengapa saat aku tua adanya aku seperti tidak adanya,.

Itulah keluhan dari seorang manusia yang diabaikan oleh lingkungannya , karena tak ada ibrah yang bisa diambil darinya, tak ada manfaat, karena tak ada wibawa akibat kerusakan moral dan syar’e pada masa mudanya.

Dan kelak, dalam Kiamat yang sebenarnya, saat semua manusia menghadapi suat masa yang baru sama sekali, bukan hanya bagi dirinya tapi bagi seluruh ummat manusia, iapun bangkit dalam keadaan buta , padahal ia harus berkeliling mencari manusia utama ,agar memohonkan kepada Allah supaya pengadilan akherat segera di gelar.



Minggu, 11 November 2012

Pohon Tauhid


أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ
تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (QS 14 : 24/25)

Dalam beberapa kitab tafsir termasuk Ibnu Katsir, pohon yang baik merupakan perumpamaan dari tauhid (pohon tauhid) di mana Aqidah yang baik bagi seorang Mukmin laksana pohon dengan akar yang menghujam ke bumi dan dahannya menjulang ke langit.

Aqidah atau keimanan , kalimat Tauhid yang keluar dari lisan seorang Mukmin bukan  hanya sebuah ungkapan semu tanpa makna , kalimat Tauhid adalah ikrar, janji bahkan sumpah yang mempunyai konsekuensi yang mengakar  jauh ke dalam hati, dan pancarannya dapat tervisualisasi dalam bentuk amal amal shaleh paralel ke langit yakni kepada Allah.

Kalimat tauhid yang mengakar jauh ke dalam hati bagi seorang Mukmin dapat memberikan manfaat bagaikan buah di setiap masa dan musimnya ,. Karena Islam adalah “Rahmatan lil’alamin, di mana saat ia kaya hartanya keluar, baik dalam bentuk zakat , Infaq, Qurban bantuan sosial, tak pernah berat tangan maupun surut langkah meringankan beban sesamanya, bahkan bagaimanapun kondisi sosial dan ekonominya, seperti apa yang disabdakan yang mulia nabi “

“Khairunnas man anfa’unnas (sebai-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat bagi manusia yang lain)..

Tentunya kebaikan atau amal shaleh yang dilakukan seorang Mukmin harus dalam koridor atau bingkai syareah , atau yang diperbolehkan oleh hukum Allah, itulah mungkin yang dimaksud deringan idzin Allah, baik teknis maupun teorinya.

Tamsil atau perumpamaan Allah buat agar kita lebih mudah memahami bahkan menyelesaikan sesuatu persoalan, juga agar kita selalu ingat kepada Allah, yang telah meletakkan tamsil sebagai sebuah contoh kecil untuk dibuat kiasannya.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Berpakaian mini tapi berjilbab


Allah paling benci kepada seorang hamba yang pakaiannya lebih bagus dari amalnya, ia berpakaian seperti pakaian para nabi padahal perbuatannya seperti para durjana (Mukhtarul hadits no 8)..

betapa banyak kita jumpai seorang berpakaian , dengan pakaian yang menunjukkan identitasnya sebagai seorang Muslim/Muslimah (meskipun belum layak disebut syar'e) namun akhlaqnya menyelisihi busananya., meski bukan berarti pakaian tidak penting daripada akhlaq, karena pakaian sebenarnya adalah cermin dari kpribadian.. itulah sebabnya banyak yang berbusana muslim nanggung, ingin syar'e, namun kecenderungan menampilkan bentuk tubuh masih besar dari ketaatannya kepada Allah..rasulullah saw bersabda

"di akhir jaman nanti akan ada wanita wanita yang berpakaian, namun hakekatnya ia telanjang..(al-hadits)
berpakaian bahkan berjilbab namun ketat, hingga lekuk tubuhnya nampak terlihat, atau longgar tapi trasparan..dan salah satu hal negatif yang menjadi kesenangan kaum wanita ialah , ia merasa senang manakala lawan jenisnya tertarik kepada kemolekan dan kemulusan tubuhnya, atau bau harum parfumnya.
maka wanita tersebut, jangankan surga harumnya saja tidak akan dapat ia cium.. padahal harum wangi surga dapat tercium sejauh jarak perjalanan 70 tahun..
(Syarah Riyadush shalihin/ dalilul falihin)