Kak Andy

Senin, 14 Februari 2011

Ahklakul lil banin 4

Sebelumnya pelajaran bagian ke tiga klik di sini
 
Pelajaran ke 4

يجيب أن يتأذب الولد من صغره

Wajib berakhlak  seorang anak dari sejak kecilnya
Achmad seorang anak kecil, akan tetapi (walau kecil) dia berakhlak, karena itulah ia dicintai  oleh ayahnya, dan dia juga suka bertanya tentang segala sesuatu yang dia tidak pahami.

Dan pada suatu hari dia bertamasya bersama ayahnya pada sebuah Taman , lalui melihat sebatang pohon bunga yang bagus akan tetapi bengkok, maka Achmad bertanya, alangkah indahnya pohon ini , akan tetapi kenapa ia bengkok wahai ayah, maka ayahnya menjawab, karena sesungguhnya pemilik kebun ini tidak serius (berusaha) untuk meluruskannya, dari sejak kecilnya, maka jadilah ia bengkok, maka Achmad berkata, alangkah baiknya jika kita tegakan sekarang, maka tertawalah ayahnya, tidak mungkin itu wahai anakku, karena sudah besar dan batangnya sudah keras,.

Nah !.. begitu juga halnya seorang anak, yang tidak beradab dari sejak kecilnya,maka tidak mungkin dia beradab juga pada masa tuanya.

Keterangan:

Jangan pernah bagi orang tua mengacuhkan pertanyaan seorang anak, karena bertanya merupakan bentuk kritis dan rasa ke ingin tahuan seorang anak yang tentu akan menambah wawasannya, dan juga merangsang daya imajinasi otaknya, dan juga seringnya bertanya seorang anak (dalam ukuran yang wajar) merupakan hal yang positif, oleh karena itulah orang tua harus memperluas wawasannya dengan mengetahui berbagi hal.

Mengajak anak jalan-jalan merupakan bentuk refresing yang tidak harus e tempat yang formal dan berbayar, cukuplah kita selaku orang tua mencari tempat yang biasa menghilangkan rasa jenuh mereka dengan aktivitas yang monoton, buatlah anak agar terbiasa bertanya jangan sampai mereka pasif terhadap sesuatu yang seharusnya pada usia mereka mereka harus ketahui.
        
Dunia akan adalah dunia bermain, yang dikenal dengan istilah BCM (bermain, cerita dan menyanyi), dari ketiga hal itulah semestinya kita bisa memberikan sesuatu yang bersifat edukatif (memberi pelajaran) seperti yang dilakukan oleh ayah Achmad pada cerita di atas), ita bisa memberikan tausiah atau memasukkan sebuah pelajaran dari pertanyaan atau pengalaman yang mereka sampaikan kepada kita, jangan pernah meremehkan pernyataan seorang anak, karena hal itu akan membuat mereka kecewa dan boleh jadi kekecewaan mereka akan mebekas dalam bentuk merasa kapok untuk bertanya lagi, padahal dari bertanya itulah ilmu pengetahuan banyak mereka dapatkan.

Membentuk akhlak atau prilaku yang mulia bagi seorang anak tentulah memang harus sedini mungkin, seperti apa yang dilakukan oleh Lukman yang Allah abadikan kisahnya dalam al-Qur,an, beliau sudah menanamkan tauhid atau Aqidah yang lurus dari sejak kecilnya.

Meskipun tidak ada kata atau istilah terlambat dalam mendidik anak namun akan lebih mudah kita mengendalikan manakala sejak kecilnya sudah kita tarbiyah , baik dengan pendidikan akhlak maupun Aqidah tentunya yang sesuai dengan dunia mereka, arena itulah dibutuhkan reatifitas orang tua dalam mendidik mereka sesuai dengan dunia mereka dan kapan mereka hidup.

Ingat !.. mereka hidup pada masa kini bukan masa lalu, artinya pendidikan yang harus kita berikan kepada mereka baik teknis maupun  kontennya (isinya)tentunya berbeda dengan sewaktu kita kecil dahulu.

Dan ingat !.. mereka tidak hidup sekarang tapi akan hidup pada masa yang akan datang, artinya persiapan untuk masa depan mereka harus benar-benar orang tua persiapkan sesuai dengan tantangan yang akan mereka hadapi pada masa yang akan datang.

Dalam sebuah haditsnya Rasulullah bersabda.

خطوبهم بقدر عقولهم

(meteri yang disampaikan harus sesuai dengan kadar akal mereka)

Bersambung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda