Kak Andy

Rabu, 27 Februari 2013

Akhlaq lil banin bab 2


أيها الولد العزيز . ان الاخلاق الحسنة هي سبب سعادتك
فى الدنيا والاخرة. يرضى عنك ربك. ويجبك أسرتك و جميع
الناس, وتعيس بينهم محترما. وعكسها الاخلاق السيئة, فهي
أصل شقاوتك, فى الدنيا والاخرة : يسخط عليك الله , ويبغضك
أهل بيتك, و جميع الناس وتعيس بينهم محتقرّا ذليلا

Hai anak-anakku yang mulia, sesungguhnya akhlaq yang baik ialah yang menjadi sebab kebahagianmu di dunia dan di akhirat, tuhanmu senang/ridha kepadamu dan menyayangimu kerabatmu dan dan semua orang, dan kamu hidup di antara mereka saling menghormati.
Dan sebaliknya akhlaq yang buruk, maka ia adalah sumber/pangkal kesengsaraanmu, di dunia dan di akherat, Allah murka kepadamu, dan marah pula keluargamu, serta semua orang, dan kamu hidup di antara mereka dalam ke adaan terhina dan tercela.

Akhinal kiram..kali ini akhlaqul lil banin memasuki bab ke dua pada halaman pertama yakni halaman empat.

Pada awal babnya kembali kita di ingatkan akan pentingnya memelihara prilaku atau budi pekerti kita, yang menjadi hiasan atau bunga diri. Akhlaq adalah sesuatu yang utama yang harus kita pelajar dengan uraian sebagi berikut ini.

Pertama : Akhlaq kepada Allah, yakni menjaga amaliyah kita sesuai yang Allah kehendaki dan menjaga diri kita dari murka dan cemburu-Nya.

Kedua : akhlaq kepada Rasulullah, yakni memelihara , membiasakan, mencintai dan menjalankan sunnah-sunnahnya yang menjadi wujud atau tanda cinta kita kepada rasul yang mulia.

Ketiga : ahklaq kepada sesama yang dimuali dari orang tua kita, keluarga terdekat dan kerabat-kerabat kita serta menyambung tali silaturrachim lebih luas lagi dari kedua orang tua kita sebagi bukti Bhakti kita kepada keduanya. Manusia adalah makhluk sosial masing-masing kita saling membutuhkan maka dengan akhlaq yang terpuji di manapun kita berada akan di sukai dan di cintai banyak orang.

Ke empat ; akhlaq terhadap lingkungan, yakni menjaga dan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan dan menjadi warisan alam untuk anak cucu kita kelak.

Ke lima : akhlaq terhadap diri sendiri, yakni bagaimana kita memberdayakan titipan Allah baik berupa jiwa maupun raga yang di amanahkan kepada kita.

Dan terakhir ketauhilah ahklaq atau prilaku tercela akan membuat kita dikucilkan dan tidak disenangi orang banyak.


Minggu, 24 Februari 2013

2macam di benci manusia


Ada dua perkara yang kedua tidak di sukai oleh anak Adam, pertama adalah Kematian padahal Kematian adalah lebih baik daripada fitnah, kedua sedikit harta, padahal sedikit harta sedikit pula hisabnya ( Mukhtarul hadits)

Sudah menjadi hal yang sifatnya manusiawi yang melekat pada diri anak Adam, di antaranya ialah “Takut mati, Kematian adalah sesuatu yang pasti , hanya saja setiap kita berbeda menyikapinya, namun secara umum ketakutan itu pasti ada.

Pertama orang beriman , menyikapi Kematian selain sesuatu yang pasti, Kematian adalah pintu untuk memasuki ladang amalnya yang ia taman selama hidup, adapun ketakutan yang menghantuinya adalah rasa kwartir, kalau kalau amalnya tidak mendapat ridha dari Allah, sehingga ketika ia datang hendak memanen tak ada yang tumbuh dari perbuatan baiknya yang ia anggap sudah banyak ketika di tanam di alam dunia, ia kwartir ada tercampur ria  dan sum,ah, ia kwartir dalam harta halalnya ada terselip harta haram, maka karena hal itulah ia selalu bersikap hati-hati dalam hidup, ketakutan itulah yang membuat dirinya terpelihara dari banyak berbuat maksiat.

Kedua : pelaku maksiat juga takut terhadap Kematian, namun sayangnya akibat banyak dan seringnya berbuat maksiat pelaku nya merasa rilek, enjoy tanpa ada beban dan perasaan bersalah saat melakukan maksiat, karena dosa itu berkarat di hatinya hingga hati nurani yang berfungsi sebagi kontrol spiritualnya , telah tertutup oleh banyaknya kerak dosa, sehingga tak mampu memantulkan cahayanya .kesadaran akan Kematian baru muncul di ujung usianya saat semua yang bisa ia lakukan hanyalah sekedar sisa, sisa usia, sisa energi, sisa waktu, bahkan sisa harta, tak banyak yang bisa di perbuatnya pada akhirnya Kematian yang pasti bagi siapa saja menjadi hal yang sangat menakutkan, karena di akhir hidupnya merasa di kejar-kejar dosa.

Selanjutnya : sifat manusia yang lain ialah mengeluh dengan harta yang sedikit, dengan kekurangan atau kemiskinan yang mengungkung hidupnya, ketakutan itu berupa, takut tidak bisa memberikan kesejahteraan yang layak bagi keluarganya, takut bergaul karena merasa rendah diri dalam status sosialnya, takut dilecehkan dan ketakutan lainnya, namun dibalik kekurangan dan sedikitnya harta sebenarnya ada hikmah , yang perlu ia renungkan, bukankah banyak orang terjatuh dalam berbagai jenis prilaku maksiat karena mereka banyak harta, sehingga dapat memenuhi segala keinginan atau kecenderungan hawa nafsunya. Dan setidaknya harta yang sedikit sedikit pula pertanyaan akherat kelak, karena dalam hal harta Allah bertanya tentang harta itu dengan dua hal.

Pertama, dari mana  kamu dapatkan, dan kedua ke mana kamu keluarkan.

Karena berbagai macam cara mendapatkan dan mengeluarkan.

Pertama, didapat dari jalan yang halal keluar ke jalan yang halal

Kedua di dapat dari jalan yang haram keluar ke jalan yang halal

Ketiga . di dapat dari jalan yang halal keluar ke jalan yang haram

Ke empat di dapat dari jalan yang haram keluar ke jalan yang haram

Naudzu billah min dzalik..



Selasa, 19 Februari 2013

menghindari yang merugikan


Dan di antara kebiasaan yang merugikan juga ialah : berlebih-lebihan dan boros, contohnya ketika orang tua memberikan kepada anaknya uang,  ia membeli sesuatu yang tidak berguna lagi dibutuhkan dengan kebutuhan yang sangat, hingga terpaksa ia menghutang dari sahabatnya apabila ia butuh sesuatu , dan terbiasa berhutang sejak kecil.
Adapun anak yang berakal, maka sesungguhnya ia suka menabung dan rendah hati, hingga tidak perlu berhutang , maka ia akan hidup berduka cita dan bahagia.

Keterangan :

Bagian ini adalah bagian pelajaran pada halaman terakhir pada kitab “AKHLAQUL LIL BANIN BAB 1, halaman 31.

Visitor sekalian , .. hindari atau jauhi hal hal yang merugikan baik bagi orang lain maupun kepada kita sendiri, di antara contohnya ialah berlebih-lebihan, karena apa saja kalau berlebihan menjadi tidak baik, juga sikap boros menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak perlu, apalagi uang yang kita pakai bukan jerih payah kita sendiri melainkan masih pemberian orang tua.

Sedapat mungkin hindari membeli sesuatu yang tidak kita perlukan atau kita tidak mampu membelinya sehingga memaksakan diri dengan berutang  ingat.. konsep dalam membeli sesuatu ialah “Butuh dan Mampu, artinya kita butuh tapi tidak mampu, sebenarnya kita tidak butuh barang tersebut , kebutuhan yang kita rasakan boleh jadi hanya sekedar rekayasa dari perasaan kita , atau hawa nafsu kita karena melihat orang lain yang sama setara status sosialnya mempunyai barang tersebut, selanjutnya , mampu tapi kita tidak membutuhkan, lalu jika seperti itu untuk apa kita membelinya, bukankah itu merupakan sesuatu pemborosan ?

Seorang yang cerdas, tentu akan berpandangan jauh ke depan, yakni berusaha mengumpulkan investasi untuk masa depannya, bisa berupa ilmu bisa juga berupa finansial , sebagai jaminan untuk masa depannya.


Jumat, 15 Februari 2013

Binaul kalimat


Dalam ilmu pelajaran dasar ilmu sharraf kita wajib mengenal dan mengetahui  “BINAUL KALIMAT , atau bangunan kalimat.

Mengetahui bangunan kalimat itu sangat penting  karena sebuah kalimat menjadi tidak singkron dengan polanya manakala bangunan kalimatnya berbeda.

Selain itu bangunan kalimat yang berbeda dengan wazannya tersebut (meski sebenarnya pada awal mulanya sama) nanti berlaku sebagai wazan juga bagi kalimat yang bangunan kalimatnya sama, namun dalam istilah yang berbeda yakni di istilahkan sebagai muthabaqah atau persamaan, yaitu kalimat yang sama bangunanya cara mentashrifnya disamakan dengan kalimat tersebut.

Di pelajaran awal kita sudah mengenal tentang “FA  fi’il, ‘AEN fi’il dan LAM fi’il, dimana setiap kalimat fiil yang sama-sama tiga hurup kita tinggal menyamakan saja polanya atau timbangannya baik berupa f’iil madhi, modhore , amar maupun nahi, bahkan juga isim fail dan maf’ul.

Sebelum mengenal bangunan kalimat maka saya perkenalkan dahulu tiga lafadz atau huruf hijaiyah yang menjadi sebab berubahnya sesuatu bangunan kalimat dengan polanya.

Huruf yang dimaksud ialah

و ا ي

Wawu, Alif dan ya..

Ketiga huruf tersebutlah yang membuat suatu bangunan atau binaul kalimat menjadi tidak sama dengan polanya, bahkan ketiga huruf itulah yang kita kenal dalam pelajaran Tajwid sebagai penyebab yang membuat sesuatu bacaan menjadi panjang, atau  kita kenal sebagi “MAD TABI’E

Baiklah.. berikut ini saya uraikan dalam binaul kalimat, yang agar lebih mudah saya buat dalam format bagan-bagan.


Keterangan :

Pada beberapa bangunan kalimat , masih tetap mengikuti polanya seperti bina MAHMUDZ , karena HAMZAH  bukan huruf ‘Ellat , melainkan huruf Shaheh.

Begitu pula pada bina MODA’AF , karena bina Moda’af tidak termasuk kalimat yang dimasuki huruf ‘Ellat, hanya saja karena terkena I’LAL dan QAIDAH Sharraf maka , bangunan kalimatnya seperti yang kita saksikan.

I’lal adalah penjelasan perubahan pada proses perubahan bentuk kalimat.

Qaidah ialah rumus merubah kalimat karena beberapa sebab, diantaranya beratnya lisan orang arab.

Adapun bangunan kalimat tersebut  berlaku sebagai mothabaqah atau persamaan yang menjadi pola bagi suku kata yang sama bangunan kalimatnya.

Untuk lebih jelasnya anda dapat mendownload di sini failnya sebagai bahan pelajaran








Rabu, 13 Februari 2013

Menjaga makan


Jauhilah dari udara kotor, dan jangan kamu makan makanan yang terbuka, karena terkadang merayap d atasnya cecak dan tikus atau serangga lainnya, dan janganlah kamu makan makanan yang mentah atau basi, makanlah makanan yang sudah matang dan dicuci secara baik, dan jangan kamu minum air yang keruh , jangan kamu biarkan nyamuk menggigitmu, dan jauhilah  lalat serta usir dari hadapanmu, dan jangan kamu makan makanan yang di hinggapinya, dan jangan menjadi seperti anak anak yang rakus yang makan dari makanan yang dijual di pinggir jalan dari nampan atau piring yang terbuka yang dibiarkan untuk debu dan lalat.

Pelajaran ini adalah lanjutan dari pelajaran akhlak yang sebelumnya.

Adik adik atau pembaca sekalian hindari udara kotor atau berpolusi..

memang bila kita tinggal di kota-kota besar boleh dibilang tak ada ruang bagi udara bersih, namun setidaknya minim polusi yakni udara di pagi hari, karena telah dicuci malam harinya oleh embun, atau kita hindari berada di tempat-tempat yang banyak mengeluarkan atau menerbangkan asap dan debu,.  Kalaupun terpaksa harus beraktivitas di tempat tersebut pakailah tutup hidung agar udara kotor dapat tersaring oleh masker tersebut.

Tutuplah makanan agar tidak di datangi oleh binatang yang membawa penyakit baik tikus, cecak kecoa maupun serangga lainnya , hal lain lagi ialah manakala di dapur  kita memakai rak piring yang terbuka, (saya pernah melihat sendiri) tikus sering melewati bahkan bersembunyi di antara jejeran piring juga menjadi tempat berlalu lalang cecak .

Hindari juga makan makanan yang mentah baik berupa buah maupun makanan biasa masak dengan matang sempurna, cucilah buah sebelum dimakan dengan baik, karena sering kali buah-buahan yang berasal dari perkebunan tak luput dari semprotan pestisida, yang pada akhirnya bukan hanya meracuni hama tanaman tapi juga meracuni kita.

Minumlah air yang bersih, air yang bersih tidak harus berasal dari kemasan, banyak minuman galon isi ulang yang saya tahu  tidak menggunakan ultra violet untuk membunuh kuman, melainkan hanya penyaring , ini terbukti dari beberapa seringnya kita dapati mutu air yang jelek saat melewati beberapa hari , yakni keruh, berlendir bahkan banyak uget-ugetnya , anak jentik nyamuk.

Jangan juga mengabaikan gigitan nyamuk, karena tidak mustahil nyamuk yang menggigit kita adalah pembawa berbagai macam penyakit, seperti DBD, Malaria , kaki Gajah, ciku ngunya dll, usirlah jauh-jauh dari hadapan kita dengan obat nyamuk yang sehat.

Pakailah etika ketika kita makan , jangan seperti makannya anak yang rakus, yang tidak memperdulikan makanan yang dimakan apakah layak makan atau tidak, apalagi bila makan tersebut tersaji atau di gelar di jalanan tanpa tutup sehingga lalat dan debu leluasa menghinggapinya.

Sayangi raga yang menjadi tempat berdiamnya jiwa kita.


Rabu, 06 Februari 2013

Menjaga keselamatan diri


Dan hati-hati juga agar tidak tergelincir, di atas anak tangga, atau naik ke atas genteng, atau (memanjat) pohon sehingga terjatuh lalu terluka di antara anggota badan kamu atau kamu patah
 9. peliharalah atas kesehatanmu. Dengan berolah raga pada udara yang bersih setiap pagi, supaya sehat badanmu, karena jiwa yang sehat terletak pada badan yang sehat. An hiruplah udara dengan hidungmu bukan dengan mulutmu.

Keterangan.

Pelajaran ini merupakan lanjutan dari pelajaransebelumnya.

Yakni berhati-hatilah saat kita berada di tangga, baik di rumah maupun di gedung atau juga di maal, baik itu tangga biasa, eskalator, atau lif karena kekurang waspadaan kita di tempat-tempat tersebut bisa mengundang bahaya baik bagi diri kita , atau pada saat kita memerlukan sesuatu untuk naik ke atas genteng, karena posisi yang miring, kontruksi kerangka genteng atau asbes yang tidak kuat bisa menyebabkan bahaya bagi kita, atau juga pada saat kita naik ke atas pohon, bisa jadi ada dahan yang rapuh, atau batang yang kering dan mudah patah juga membahayakan bagi kita.

Rasulullah senang terhadap ummatnya yang sehat lagi kuat. Maka jagalah kesehatan kita, baik dengan menjaga pola makan, asupan gizi maupun olah raga teratur, terutama pada pagi hari, karena di pagi hari udara relatif lebih bersih.

Di antara tanda kekuasaan , ialah turunnya embun pada malam hari, apa kegunaan atau manfaatnya ?, logika sederhana saja. Embun adalah tetesan air yang sangat halus yang turun seperti asap, maka tentunya secara otamatis udara kotor yang beterbangan akan membawa turun debu tersebut jatuh ke tanah . makna yang sederhana, di antara manfaat embun ialah untuk mencuci udara dari  polusi.

Hingga kita pernah mendengar sebuah ungkapan , jiwa yang sehat terletak pada badan yang sehat, meski tidak selalu benar ungkapan ini namun makna sederhananya ialah , bila kita sehat maka banyak aktivitas yang bisa kita lakukan, dan menyibukkan diri dengan banyak kegiatan lantaran badan kita sehat dapat meminimalkan pikiran-pikiran negatif.
Hiruplah udara dengan hidung kita, karena hidung mempunyai bulu bulu halus yang berguna untuk menyaring udara kotor.

Bersambung.. insya Allah... 





Jumat, 01 Februari 2013

Dzalim dan kikir


Artinya :
Hati hati kamu kepada kedzaliman, karena sesungguhnya kedzaliman adalah kegelapan pada hari kiamat, dan hati-hatilah kalian kepada sifat kikir, karena sesungguhnya sifat kikir telah membinasakan orang yang sebelum kalian, dan menjadi penyebab pertumpahan darah serta menghalalkan sesuatu yang haram (HR Muslim)

Dzalim mempunyai devinisi "WAD'U SYAIIN ALA GHAIRI MAKANIHI (meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya), dzalim atau perbuatan dzalim atau aniaya terkadang tiak hanya menimpa orang lain namun juga menimpa pelaku itu sendiri, bila kita lihat dari ta'rif di atas, bayak hal yang dilakukan seseorang, atau kita yang bukan selayaknya kita lakukan baik secara kapasitas, keahlian maupun bila di pandang dari sudut syar'e, yang sering kita dengar dengan ungkapan "Tidak patut.

Adapun sifat pelit, bisa terjadi pada beberapa hal
pertama : pelit saat ada yang membutuhkan barang kita, dalam arti kata tidak mau meminjamkan saat ada yang sangat membutuhkan .
Kedua : pelit tidak mau memberi saat ada yang meminta minta, padahal sudah layak di sebut aghniya.
ke tiga : pelit ilmu, yakni tidak mau mengajarkan keahlian ilmu yang ia miliki, padahal ilmu adalah amanah.

selain itu, sifat pelit juga bisa membinasakan , yakni semakin renggangnya hubungan sosial antara aghniya dan fuqara, yang akhirnya menumbuhkan sifat antipati dan kecemburuan sosial, sehingga apa yang tadinya tidak boleh menjadi boleh, artinya ada yang mencari justifikasi atau pembenaran untuk merampas hartanya dengan alasan karena ia enggan berinfaq.

Latihan mentashrif


Pada pelajaran yang lalu, kita telah mempelajari  istilah pada dasar dasar ilmu sharraf yakni WAZAN dan MAUDZUN, begitu juga tentang istilah Fa fi’il , a’en fiil dan lam fi’il..
Sekarang kita akan mencoba mempraktekkan tashrif-tashrif kalimat fi’il yang mengikuti bab pertama dengan bangunan kalimat yang shaheh .(bina shaheh) insyaf Allah pada kesempatan yang lain bab ini akan saya uraikan juga karena bahagian dari ilmu sharraf.
Dalam uraian tashrif di bawah tidak disertakan kalimat atau Isim mashdar lantaran untuk masdar sebagian besar tidak mengikuti alur tashrifan, dikarenakan masdar sebagiannya adalah sama’e, yakni yang terdengar seperti itulah dari orang Arab.


Perlu kita ketahui , bahwa dalam belajar ilmu sharraf harus sebanyak mungkin menghafal wazan wazan yang terdapat dalam kitabnya , yakni “Al-amtsilatuts tashrifiyah.. baik itu tsulatsi masjid, Tsulasi mujarrad , ruba’e masjid , ruba’e mujarrad dan wazan wazan lainnya baik yang Istilahi maupun Lughawi.

Menghapal sangat penting karena kedudukan wazan adalah pola  atau contoh. Juga tidak kalah pentingnya memperbanyak menghafal setidaknya mempunyai pengetahuan perbendaharaan kata.

Pengalaman saya dalam mengajar  , pelajaran ini dapat cepat di tangkap bila kita banyak mengikuti pengajian pengajian tarbiyah yang sistem pengajarannya, dalam menerjemah dilakukan secara harfiyah, maupun “enayah.

Insya Allah bersambung.
Untuk lebih enaknya dan sebagai bahan bacaan silahkan download di sini