Kak Andy

Minggu, 30 Januari 2011

Aqidah diniyah 2

Halaman 2.
Baca dulu hal pertama di sini.
S. apakah makna “Qadim itu ?

J. Makna Qadim ialah kita yakin bahwasanya Allah SWT. Tidak ada yang lebih awal darinya .

Ket:

Qadim : Maksudnya terdahulu, Allah ada sebelum segalanya ada, Ialah yang pertama kali ada sebelum alam ini ada, bila ada pertanyaan sebelum ada Allah, bagaimana keadaan alam ini ? jawabannya Alam ini belum ada , belum ada apa-apa bagaimana mau dipertanyakan ?

S. apakah makna “Baqa ?

J. makna Baqa, ialah : kita yakin bahwasanya Allah SWT. Tidak ada akhirnya

Keterangan :

Baqa : artinya abadi atau kekal, Allah tidak mati, karena Dialah yang mencipta dan mengatur alam semesta, jangankan mati , bila saja Allah lengah saja meski hanya seper berapa detik maka alam ini akan hancur.

S. apakah mana “Mukhalafatu lil Wadaditsi.

J. makna “Mukhalafatu lil Wadaditsi , ialah kita yakin bahwasanya Allah SWT . tidak ada yang menyamainya sesuatu pun.

Keterangan :

Dalam beberapa ayat dalam al-qur,an , disebut kata tangan , mendengar, melihat yang disandarkan kepada Allah,. Namun kata atau kalimat tersebut hanya benar secara makna, namun tidak diketahui secara bentuk, ada juga yang mengatakan kata itu hanyalah majaz atau kiasan, untuk mendekatkan sebuah pengertian, contoh : dalam sebuah cerita disebutkan “centeng itu kaki tangan juragan tanah, kata “kaki tangan tentunya bukan kaki tangan yang sebenarnya, melainkan kiasan, sama seperti pada saat kita mengatakan sayap pada pesawat, tentunya berbeda sayap pada burung, intinya seperti firman Allah pada surat al-Ikhlas yang terakhir ‘

Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia." (QS 112;4)

S. apakah makna “berdiri dengan dirinya sendiri.

J. Makna “berdiri dengan dirinya sendiri, ialah kita yakin bahwasanya Allah SWT, tidak butuh kepada sesuatu pun.

Keterangan :

Allah maha segalanya, bagaimana mungkin Allah masih butuh kepada yang lainnya, Allah tidak butuh tempat untuk bersemayam, karena tempat adalah makhluk-Nya, dan tidak butuh waktu untuk melakukan sesuatu, karena waktu pun juga makhluk-Nya, kepada-Nya bergantung segala sesuatu, maka bila Allah masih butuh kepada yang lainnya itu berarti Allah tidak Maha Kuasa, dalam arti kata yang lain, ada pihak lain yang menyediakan kebutuhan Allah, maka sifat Allah yang Maha Kuasa akan gugur dengan sendirinya, itulah sebabnya banyak ayat yang berbunyi “

“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Bersambung :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda