Kak Andy

Sabtu, 15 Juni 2013

Memahami suatu hadits secara adil.



Al-jannatu tahta dzilalis-shuyufi (surga di bawah naungan pedang al-hadits/ Bab sabar/ruyadush shalihin)

Ketika kita membaca hadits di atas , pasti kesan yang timbul ialah , Islam agama yang mengajarkan kekerasan, maka tidak heran  bila hadits ini menjadi senjata para orientalis untuk melecehkan agama kita.

Lalu dhaifkah hadits tersebut ?, dari segi rawi hadits tersebut diriwayatkan oleh 2 syeh ahli hadits yakni, Bukhari & Muslim, dari segi matan maupun sanad, hadits tersebut tidak diragukan seshahehannya.

Lalu di manakah letak kesalahannya, ?

letaknya ialah kepada cara kita memahaminya, yakni “tidak adil, jelasnya ke tidak- adilan kita dalam memahami sebuah hadits, sehingga membuahkan interpretasi  yang salah.
Lalu apa solusinya ?

Pahamilah sebuah hadits secara utuh. tidak salah belajar hadis hanya dari buku terjemah, namun saat kita sudah menjadikan suatu hadits sebagai materi atau bagian dari materi dakwah, maka mutlak keutuhan hadits tersebut wajib kita ketahui.

Tidak harus mengerti bahasa Arab, atau mampu membaca huruf gundul, apalagi sekarang sudah banyak kitab-kitab syarah hadits yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yang diperlukan hanya ke arifan kita untuk belajar lebih giat, setidaknya kita mengetahui Asbabul wurud suatu hadits.

Sebagai contoh adalah hadits di atas yang lengkapnya ialah “

Dari Abu Ibrahim, yaitu Abdullah bin Abu Aufa radhiallahu 'anhuma bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم pada suatu hari di waktu beliau itu bertemu dengan musuh, beliau menantikan sehingga matahari condong - hendak terbenam - beliau lalu berdiri di muka orang banyak kemudian bersabda:

"Hai sekalian manusia, janganlah engkau semua mengharap-harapkan bertemu musuh dan mohonlah kepada Allah akan keselamatan. Tetapi jikalau engkau semua menemui musuh itu, maka bersabarlah. Ketahuilah olehmu semua bahwasanya syurga itu ada di bawah naungan pedang."
Selanjutnya Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Ya Allah yang menurunkan kitab, yang menjalankan awan,
Yang menghancur-leburkan gabungan pasukan musuh. Hancur leburkanlah mereka itu dan berilah kita semua kemenangan atas mereka." (Muttafaq 'alaih)


Dengan mamahami suatu hadits secara utuh (tidak sepotong-sepotong) akan jelas maksud yang sesungguhnya.

Rabu, 22 Mei 2013

Murid yang di cintai


التلميذ المحبوب
كان بعض الاساتذة يحبّ أحد تلامذته. أكثر من زملائه, فتعجّبوا من ذلك. و قالوا : لاي شئ يحبّ أستاذنا هذالتلميذ أكثر منّا ؟ فأراد الاستاذ أنّ يظهر لهم السبب فى ذلك , فأعطى كلّ واحد منهم دجاجة, وقال : لينفرد كلّ واحد منكم في مكان, وليذبخ الجاجة حيث يراه أحد. فامتثل التلامذ أمر الاستاذ , الا ذلك التلميذ الواحد, فانه ردّ الدجاجة. فقال له أستاذه : مالك كم تذبخ دجاجتك, كما ذبخ أصحابك ؟ فقال : لانّ لم أقدر أن أنفرد فى مكان, لا يرانى فيه أحد, فانّ الله يرانى فى مكان موضع. فقال  الاساتذة للتلاميذ : أنظر الى هذالتلميذ : يخاف الله, ولا ينساه فى أى مكان , فلهذا أحببته أكثر منكم, ولا شكّ أنه اذا كبر يكون من الصالحين . المطيعين لربّهم فى كلّ حين
Murid yang dicintai

Terjadi sebahagian ustad sangat menyayangi seorang muridnya. Lebih sayang dari dari teman-temannya. Maka heran temannya karena hal tersebut. Dan mereka bertanya, karena sesuatu apakah guru kita menyayangi murid ini lebih sayang dari kita ?

Maka ustad ingin menjelaskan alasannya yang menjadi sebab itu, lalu ia memberi setiap orang dari mereka ayam. Dan berkata “ hendaklah masing-masing kalian menyendiri di suatu tempat  dan menyembelih agar agar tidak terlihat oleh seorang pun, semua murid pun mematuhi perintah guru itu, kecuali murid yang itu saja, ia mengembalikan ayam itu.

Kemudian gurunya berkata  kepadanya , “ mengapa engkau tidak menyembelih ayammu seperti yang dilakukan oleh teman-temanmu ? anak itu menjawab ,”karena saya tidak bisa menyendiri di suat tempat tanpa terlihat oleh seorang pun, sesungguhnya Allah melihatku di setiap tempat.

 Kemudian guru itu berkata kepada murid-murid, “lihatlah kepada murid ini, ia takut kepada Allah dan tidak melupakan-Nya di tempat di mana pun. Itulah sebabnya saya lebih menyayanginya dari pada kalian. Tidaklah di ragukan , bahwa jika sudah besar, ia akan menjadi orang yang shaleh dan taat kepada pengaturnya di setiap waktu.

keterangan :
kisah di atas adalah mitivasi bagaimana menanamkan sifat jujur dan merasa di awasi oleh Allah disetiap tempat /ruang dan waktu.



Sabtu, 11 Mei 2013

Ibadah


أدّ ماافترض الله عليك تكن من اعبد الناس, واجتنب ما حرّم الله عليك تكن أورع الناس, وارض بما 
قسم الله تكن من أغنى الناس

47. Tunaikan apa yang di fardhukan Allah padamu, maka kamu akan menjadi yang paling berbakti, jauhilah apa yang Allah haramkan atasmu, maka kamu akan menjadi orang yang paling wara’, dan senanglah terhadap pemberian Allah atasmu, maka kamu akan menjadi orang yang paling kaya.

Allah telah banyak mengarunia kita dengan berbagai nikmat, maka sudah sewajarnyalah  sebagi hamba-Nya kita bersyukur atas semua nikmat-Nya.

Manusia secara fitrah adalah makhluk mengabdi, sebagaimana yang Allah abadikan hal tersebut pada kisah pencarian tuhan oleh nabi Ibrahim, dan yang terdekat dengan kita adalah nenek moyang kita yang menjadi penyembah berhala, apa yang mereka lakukan sebenarnya adalah naluri ingin bertuhan, atau ingin mencari perlindungan dari sesuatu yang di anggap memiliki kelebihan.

Dengan datangnya Rasulullah , kita telah dituntun menjadi manusia yang dipermudah dalam ibadah dengan tuntunannya yang cukup jelas dan gamblang, bahkan kurang cukup lebih di perjelas lagi oleh para ulama.

Itulah yang di sebut dengan perintah dan larangan.

Selain itu ada etika yang menjadi lanjutan dari ibadah tersebut, yakni merasa senang atau ridha dengan semua pemberian Allah, apa dan bagaimanapun bentuk dan ke adaannya, sebagi wujud  dari penghambaan kita yang tulus kepadanya.



Rabu, 08 Mei 2013

Kewajiban anak Muslim


واجب الولد نحو ربه تعالى
1.أيهالولد الآديب : لقد منّ الله تعالى عليك بنعم كثيرة : أوجدك بعد العدم,
 وجعل لك عقلا , وهداك الى دين الاسلام, الذى هو أعظم نعمة, وأنعم عليك
بالسمع والبصير واللسان, واليدين والرجلين, وخلقك بشراسويّا, فى أحسن خلقه
كما قال تعالى : ( لقد خلقنا لانسان فى أحسن تقويم) و أعطاك الصحّة والعافية,
ووضع الرحمة لك فى قلوب والديك, حتّى ربّيك تربيّة كاملة, و حبّبك الى أستاذك
حتّى علّمك مايفيدك فى دينك ودنياك, الى غير ذلك من نعمه تعالى التى لا تحصى :
و ان تعدّوا نعمة الله  لا تحصوها .

Kewajiban seorang anak terhadap Allah yang maha tinggi.

Wahai anak yang berakhlaq !...sungguh telah memberi Allah kepadamu dengan nikmat yang banyak, yaitu ‘ Ia mengadakanmu sesudah kamu tidak ada, menjadikan bagi kamu akal, dan menunjukimu kepada agama Islam, yang menjadi paling agungnya kenikmatan, dan memberi nikmat bagimu dengan pendengaran, penglihatan dan dua lisan, dan dua tangan, dan dua kaki, dan menjadikanmu manusia yang sempurna, pada sebaik-baik bentuk ciptaan, sebagaimana firman-Nya ( sungguh benar-benar Kami ciptakan manusia di dalam bentuk yang sebaik-baiknya ,QS 95 :4 ).

Dan Dia memberimu dengan sehat (badan) dan Afiat (jiwa) dan meletakkan rachmat bagimu di hati ke dua orang tuamu, sehingga keduanya mendidikmu dengan pendidikan yang sempurna, dan menyayangi gurumu, sehingga mengajarimu apa yang memberi faedah di dalam agama dan duniamu, dan selain itu dari nikmat-nikmat-Nya yang tiada terhingga : ( dan jika kamu menghitung nikmat Allah maka kamu tidak akan dapat menghitungnya. Qs 16:18)

Al hamdulillah .. salam jumpa visitor setelah beberapa lama absen , karena mengurus orang tua yang sedang sakit al hamdulillah kini Allah memberi kesempatan untuk mengisi blogg setelah beberapa waktu terbengkalai.

Dalam bab ini dijelaskan akan kewajiban anak, sebenarnya bukan hanya anak saja tapi kewajiban manusia secara umum kepada Allah SWT.

Betapa besar nikmat yang Allah karuniakan kepada kita selaku hamba-Nya, yang di mulai dari ketiadaan menjadi ada, dan adanya kita ini merupakan nikmat tersendiri, karena dari sinilah awal kita menikmati segala fasilitas kehidupan yang Allah telah siapkan untuk kita.
Allah juga mengarunia kita akal, yang tidak di berikan-Nya kepada hewan, Allah memberikan akal kepada Malaikat, Jin dan manusia, dan manusia juga Jin sebagai makhluk mukallaf (yang dibebani kewajiban ibadah) di barengi dengan hawa nafsu, dan dengan bekal akal inilah sebagai fasilitas canggih manusia dapat mencapai peradaban tehknologi yang sangat mengagumkan.

 Allah juga menunjuki kita kepada agama Islam sebagi karunia terbesar dan termahal dalam hidup, juga karunia ke imanan , namun terkadang manusia tidak merawat nikmat terbesar tersebut sehingga lambat laun nikmat itu hanya tertinggal sisanya, bahkan yang fatal tidak adanya kebanggaan atau loyalitas (sifat Wala’) kepada nikmat terbesar tersebut.

Tidak cukup hanya dengan itu , Allah memberi fasilitas penunjangnya, yakni pendengaran, penglihatan , dua lisan, dua tangan, dua kaki yang menjadi ciri khas manusia sebagai makhluk yang sempurna, hanya pertanyaannya sejauh mana kita memakai fasilitas tersebut untuk meraih ridha Allah ?

Manusia adalah makhluk yang sempurna baik dari segi fisik maupun psikis, karena itulah Allah meletakkan rasa kasih dan sayang dalam hati hamba-Nya, bahkan bukan hanya manusia hewan pun juga Allah karuniakan kasih sayang itu, sehingga hewan yang paling ganas pun menyusui anaknya.

Dan dengan perasaan itu kita saling menyayangi, merasa saling membutuhkan, merasa punya tanggung jawab untuk kebaikan yang lainnya.

begitu besarnya nikmat dan karunia Allah tersebut, hingga bila kita mencoba untuk menghitungnya, maka kita tidak akan pernah bisa , karena dapat menghitung itu sendiri juga sbagian dari nikmat-Nya.

Wallahu a’lam.



Jumat, 19 April 2013

Kemudahan yang disukai Allah



Hadits ke 41.

Betapa indahnya ajaran Islam, di antaranya ialah sunnah untuk setiap Muslim agar saling memudahkan.

Pertama : mudahkan ketika menjual ialah, dengan menjual secara jujur , dengan tidak mencurangi pembeli, yakni tidak mengambil hak pembeli secara diam-diam atau curang, baik dengan cara mengurangi takaran, timbangan serta ukuran, tidak mencampur barang yang buruk dengan yang baik dengan maksud barang yang buruk menjadi setara harganya dengan yang baik, bersumpah dengan tujuan agar pembeli menjadi tertarik , tersugesti untuk membeli dagangannya, mencampur barang yang explayer atau hampir kadaluwarsa dengan yang baru agar laku  bersamaan atau cara cara pengelabuhan yang lain yang jelas jelas merugikan pembeli

kedua : mudahkan setiap membeli, yakni jangan menyulitkan penjual, contoh  yang menyulitkan penjual ialah, memilih terlalu lama padahal yang dibeli tidak banyak, menawar terlalu rendah, meremehkan barang dagangan penjual, membandingkan harga dengan tempat lain, dan hal hal lain yang merugikan dan menyulitkan para pedagang.

Ketiga : mudah ketika membayar hutang, yakni tidak berhutang terlalu lama, juga menghutang terlalu banyak di warung yang bermodal sedikit, menepati janji saat membayar ketika berhutang, membayar lunas sebelum menghutang kembali.

Ke empat : bagi penjual tidak menyulitkan saat menagih, menyulitkan di sini boleh jadi berupa ancaman, menaikkan harga yang disepakati di luar sepengetahuan penghutang, menggelembungkan jumlah total hutang, tidak memberikan tenggang waktu ketika si penghutang sedang dililit masalah keuangan serius, tidak memberi hutangan kembali karena melihat si penghutang sedang dalam kesulitan.

Selasa, 16 April 2013

binalah diri kita sejak dini


4. Bila anak itu telah dewasa dan terbiasa dengan prilaku yang rusak, maka sulit sekali mendidik dan memperbaikinya, dan apalagi mengembalikan kepada asalnya (di ulang lagi) seperti ungkapan syair.

Berakhlaq sungguh bermanfaat sejak kecilnya

Dan tidak bermanfaat bila sudah masa tuanya.

Sungguh sebatang pohon bila telah tebal bila ingin meluruskannya

Dan tidak mungkin dapat engkau membentuknya bila telah keras.

Keterangan :

Ada sebuah ungkapan “bisa karena terbiasa, seorang anak , contohnya anak perempuan , bila sejak kecil sang anak dibiasakan dengan pakaian mini dan ketat, maka tak ada lagi rasa canggung memakai pakaian model tersebut ketika dewasanya, kebiasaan atau pembiasaan tersebut yang menjadi penyebab sang perempuan merasa biasa , enjoy atau rileks mengenakan pakaian yang menurut adat ketimuran apalagi sebagai Muslimah tersebut adalah tidak sopan.

Pengkondisian yang begitu lama telah membentuk karakter seorang anak menjadi sedemikian rupa bahkan mendarah daging dan menjadi hal yang biasa, hingga mendidik untuk di sadarkan dikembalikan kepada fitrahnya menjadi sebagai Muslimah begitu sulit, walau bukan tidak mungkin.

Seorang yang sudah dewasa pun bila terbiasa dengan hal hal yang buruk yang pada awal mulanya canggung lama kelamaan akan terbiasa dan adaptasi dengan kebiasaan buruknya, itulah yang menjadi salah satu ciri dari tanggalnya keimanan dari hati seseorang, yakni melakukan dosa tanpa rasa bersalah, karena dosa dosa itu telah berkerak dan mengkarat dalam hatinya. Seorang sahabat pernah bertanya kepada baginda nabi yang mulia.

ما هو الاثم ؟ قال : الاثم ما حاك فى نفسك و كرهت أن يطّلع الناس (الحديث)

Apakah dosa itu ? Rasulullah SAW. Menjawab “ dosa adalah yang menggelisahkan hatimu dan kamu tidak mau dilihat orang (al-hadits)

Itulah karakter dosa yang ada di hati atau dilakukan oleh orang beriman yakni menimbulkan rasa malu, canggung dan ganjalan saat dilakukan, namun berbahagialah bila rasa itu masih ada , karena hal itu pertanda masih adanya keimanan dalam hati kita, yang celaka manakala perbuatan dosa yang dilakukan seseorang namun tak ada lagi perasaan berdosa dan bersalah, rasa sensitivitas keimanan kita sudah kumpul, hal ini terjadi lantaran permukaan hati kita yang ibarat cermin sudah ditebali oleh noda noda dari dosa dosa yang telah lekat dan lengket berkarat, di permukaan nya.

Yuk !... binalah diri kita sejak dini, dan tak ada kata terlambat untuk kembali menata diri sesuai kehendak Allah demi menggapai ridhaNya,



Kamis, 11 April 2013

Tashrif lugawi


Tashrif lughawi

Pada pelajaran kali ini saya akan menjelaskan tentang tasrif lughawi,yakni menyatunya fiil, yang dalam contoh kali ini adalah fiil Madhi dengan isim Dhamir(kata ganti nama) dan Isim dhomir tersebut berkedudukan rafa’ (mahal rafa’) .

Kedudukan rafa’ bagi isim dhamir ialah disebabkan dalam tashrifan kali ini Isim dhomir tersebut menjadi fail atau pelaku (Sabjek),yang dapat anda lihat pada gambar yang saya garis bawahi dengan cetakan tebal.

Pada contoh dengan format png di atas saya contohkan , dengan contoh yang terdapat pada nomor 6 misalnya, yang artinya “Kamu seorang laki-laki bekerja,kalimat “kamu ,dalam contoh tersebut dapat kita fahami tentunya dengan mudah, ialah menjadi pelaku dari predikat atau fiil dengan makna “bekerja.

Lalu bagaimana  memahami diagram di atas ?

Caranya urutan ke dua setelah rukmon (nomor)  dari kanan adalah fiilnya, yakni fiil mahdi,lalu urutan ke tiga adalah isim dhamir yang lalu ditambahkan kepada fiil mahdi, dengan tujuan menjadikan sebagai faillnya,maka hasilnya  terdapat pada kotak nomor empat (fatakuna,artinya maka menjadi) dengan tulisan warna merah.

Adapun istilah yang sering dipakai dalam pelajaran Nahwu fail atau pelaku tersebut ,saat kita membaca fiilnya ialah selalu mendapat kata tanya “siapa , atau apa . contohnya” bekerja,siapa ? ..nah kata siapa adalah istilah yang menunjukkan bahwa kalimat atau kata selanjutnya adalah fail.

Sekian semoga bermanfaat..doa dari para pembaca sangat saya harapkan,karena beberapa bulan ini saya tidak mempunya waktu yang luang untuk mengisi blogg ini lantaran mengurus Orang tua yang sedang sakit, yakni adanya batu di prostatnya.
Mohon doanya sekali lagi.

lebih jelasnya failnya dapat anda download di sini 


Minggu, 07 April 2013

Akhlaq dan pandangan manusia


Dan sesungguhnya manusia kepada indahnya raut wajahmu,dan bagusnya pakaianmu, dan akan tetapi mereka melihat/menilai  kepada akhlaqmu, sebagaimana ungkapan syair.

jangan pandang seseorang kepada pakaiannya
jika kamu ingin mengenal , maka perhatikan kelakuannya
karena cendana jika kamu tidak mencium baunya
maka tidak dapat dibedakan mana gaharu mana kayu bakar.

Demikianlah ilmu ,tidak akan bermanfaat bila diikuti akhlaq yang buruk dan ilmu yang buruk dibenci orang banyak,lebih dibenci dari orang bodoh,maka wajib atasmu memperhatikan pendidikan  akhlaqmu, sebagaimana memperhatikan, menuntut ilmu  dan pengetahuan.

dalam pelajaran akhlaq di atas dijelaskan tentang betapa bernilai dan perlunya berakhlaq yang mulia,karena akhlaq bagaikan kemasan dan aksesoris yang merupakan pancaran dari hati bagi setiap orang.
karena manusia bila dinilai bukan dari penampakan bentuk, baik badan yang seksi, atletis, wajah menawan hingga memikat setiap yang memandang,juga bukan dinilai dari baju, sebagai kiasan dari strata atau kedudukan sosial di mata masyarakat, berpangkat atau berharta, atau berkedudukan , namun manusia akan dinilai dari bagusnya dia bertingkah laku, santunnya dalam bertutur kata dan sopannya dalam menampilkan sikapnya di depan manusia.

begitulah sebuah syair Arab membuat sebuah perumpamaan, bagaimana cara menilai seseorang dengan penilaian yang sangat bijak,yakni bukan berpijak penilaiannya kepada sisi akhlaq atau moral.

Bahkan betapa pun tingginya ilmu kita, bila tidak di ikuti dengan budi pekerti yang agung, maka ilmu yang kita miliki tidak akan banyak memberi manfaat, karena orang lain merasa tidak perlu atau enggan mencari atau mengambil manfaat dari ilmu yang dimiliki oleh seseorang yang berakhlaq buruk.
Alangkah mulia dan indahnya orang berilmu bila di ikuti oleh prilaku yang agung, yakni bukan hanya pandai menyuruh dan membuat sebuah retorika serta segudang wacana m namun dia menjadi pelaksana utamanya, memberi contoh dengan aksi bukan hanya dengan kata-kata.

Orang berilmu yang berakhlaq tidak muluk muluk dalam mempresentasikan sesuatu wacana namun ,mengedepankan sesuatu yang realistik mudah dan ada kepastian dengan contoh yang mudah dan dekat di tiru,pandangannya sangat transedental/ jauh ke depan mementingkan banyak orang, serta menjaga nama baiknya, dalam wujud kwatir mengecewakan orang banyak.
wallahu aklam.


Jumat, 22 Maret 2013

Manusia makhluk sosial


Manusia adalah makhluk sosial, yang existensinya selalu menyertakan keberadaan orang lain tanpa terkecuali.

Allah telah menciptakan segala sesuatunya berpasang pasangan, yang satu dengan lainnya saling membutuhkan, dalam sebuah pepatah Arab dikatakan

“ andai saja tak ada penjahat dengan kejahatannya
Maka menganggurlah polisi dan hakim.

Oleh karena itulah sudah sewajarnyalah sebagi makhluk sosial yang saling membutuhkan manusia harus saling menyayangi satu dengan lainnya, bukan tanpa alasan untuk kita saling memberi dan berbagi, karena dengan adanya saling berbalas jasa maka harmonisasi antar sesama akan terjaga, saat kita sudah menanam jasa kepada orang lain, pada saat tertimpa kesulitan akan mudah orang lain membantu kita, setidaknya kita tidak harus malu manakala meminta pertolongan.

Ayo.. siapa yang merasa dapat hidup tanpa orang lain..?

Bahkan tertawa pun anda butuh orang lain... apalagi menangis

Senang butuh orang lain, apalagi dalam kesulitan.




Jumat, 08 Maret 2013

7 dosa yang membinasakan


32. Jauhilah tujuh hal yang membuat celaka.

1. Syirik kepada Allah
2. sihir
3. Membunuh jiwa yang diharamkan, kecuali dengan haq
4. makan riba
5. Makan harta anak yatim
6. lari di hari peperangan
7. menuduh wanita mukmin melakukan perzinahan.

Pada pelajaran mukhtarul hadits yang ke 32 dijelaskan
Ada tujuh dosa besar , yang wajib kita jauhi, meski bukan berarti dosa besar itu hanya ada tujuh atau dosa besar lain yang tidak disebutkan tidak perlu di jauhi

Pertama syirik : kita ketahui syirik adalah pangkal segala dosa , karena perbuatan syirik  merusak hubungan seorang Hamba dengan penciptanya, yakni tumbuhnya anggapan , bahwa ada selain Allah yang juga patut diperlakukan sebagai tuhan atau pencipta , sehingga perlu di taati, ditakuti, dicintai dengan intensitas yang dengan Allah cara memperlakukannya.

Kedua  adalah sihir:  yakni sesuatu perbuatan yang dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan setan, padahal Allah sudah menegaskan setan adalah musuh kita yang nyata, bukan nyata bentuknya namun nyata ikrar permusuhannya, selain haram di praktekkan sihir juga haram di pelajar.

Ketiga  membunuh jiwa tanpa haq: jaman yang sudah menampakkan akhirnya , nyawa seakan sudah begitu tidak berharganya, sehingga hal yang sepele membuat seseorang panik dan gelap mata, dan hanya dengan membunuhlah segala kesal dan dongkol terlampiaskan. Itulah salah satu akibat dari tidak tegaknya hukum Islam dalam kehidupan kita, yang mana dalam Islam begitu berharganya jiwa.. bahkan seorang yang membunuh satu jiwa saja tanpa alasan yang benar, di samakan dengan membunuh manusia seluruhnya. Bukan hanya itu perkara kriminal yang pertama-tama akan di tanya kelak adalah masalah pembunuhan.

Ke empat, memakan Riba. Riba Adalah bunga uang , yang ditetapkan nominalnya saat pertama kali transaksi peminjaman, semakin kita tidak mampu menutupi pinjaman semakin besar bunga yang harus kita bayar, bahkan bunganya pun ikut berbunga, memberikan kontribusi terhadap beban kewajiban yang harus kita tutupi.

Kelima, memakan harta anak yatim : Naudzu billah, anak yatim yang seharusnya diberikan perlindungan fisiknya, dijaga harta dan kehormatannya malah dijarah, di perdaya dengan alasan-alasan yang seolah menjanjikan namun sebenarnya menyengsarakan.

Ke enam, lari dari peperangan,: di mana saat saudaranya yang se iman maju bertaruh nyawa, malah lari untuk menyelamatkan diri sendiri, mental dan sikap pengecut yang sangat di benci dalam Islam.

Ke tujuh, menuduh wanita mukmin berzina : memfitnah dengan cara keji , yang berakibat hancurnya nama baik seseorang, bahkan bukan hanya itu, juga nama baik keluarganya, kerabatnya bahkan teman-temannya, meskipun kelak si pemfitnah meminta maaf bukan hal mudah merehabilitasi nama baiknya, apalagi berita buruk yang di hembuskan sudah terlanjur menyebar kemana-mana.

Wallahu a’lam.


Rabu, 06 Maret 2013

Anjuran berakhlak mulia


2. Maka berakhlaklah kamu dengan akhlak yang terpuji, dan baguskan akhlak dari sejak kecilmu, supaya kamu menjadi terbiasa pada masa tuamu, dan kamu harus memaksa dirimu  (untuk berakhlak yang baik) pertama-tama, sehingga menjadi watak dan tabiatmu adalah 

akhlak yang terpuji.  Berfirman Allah yang maha tinggi “
“ Sungguh beruntunglah orang yang mensucikan dirinya, dan merugilah orang yang 
mengotori dirinya. (QS 91; 9/10)
Dan bersabda baginda nabi Muhammad SAW. “ Paling banyak yang memasukkan manusia 
ke dalam surga ialah taqwa kepada Allah, dan baiknya akhlak, dan paling sempurnanya ke imanan seseorang ialah yang paling baik akhlaknya, sesungguhnya seorang mukmin sungguh ia akan mendapati dengan kebaikan akhlaknya derajat seperti derajat ahli puasa dan bangun shalat malam.

 Saudara sekalian kali ini, adalah pelajaran akhlak bagian kedua, yakni perintah untuk kita menjadi seorang yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti yang luhur, dan hal itu tentu harus dimulai sejak dini, yakni pada masih kanak-kanak, agar pada saat dewasanya sudah terbiasa dengan prilaku yang terpuji, bahkan bila perlu kita harus memaksa diri kita untuk berprilaku mulia,  agar prilaku mulia tersebut mendarah daging dan menjadi 
watak kita ketika kita dewasa.
Bukan hal yang buruk memaksa diri kita untuk melakukan hal yang baik, sebab setan terkadang lebih kuat menggoda kita dari kemauan kita untuk berbuat baik.
Dalam banyak ayat dan hadits Allah, dan rasul banyak memuji orang yang berakhlak mulia, bahkan menjadi jaminan akan masuknya seseorang ke dalam surga.


Rabu, 27 Februari 2013

Akhlaq lil banin bab 2


أيها الولد العزيز . ان الاخلاق الحسنة هي سبب سعادتك
فى الدنيا والاخرة. يرضى عنك ربك. ويجبك أسرتك و جميع
الناس, وتعيس بينهم محترما. وعكسها الاخلاق السيئة, فهي
أصل شقاوتك, فى الدنيا والاخرة : يسخط عليك الله , ويبغضك
أهل بيتك, و جميع الناس وتعيس بينهم محتقرّا ذليلا

Hai anak-anakku yang mulia, sesungguhnya akhlaq yang baik ialah yang menjadi sebab kebahagianmu di dunia dan di akhirat, tuhanmu senang/ridha kepadamu dan menyayangimu kerabatmu dan dan semua orang, dan kamu hidup di antara mereka saling menghormati.
Dan sebaliknya akhlaq yang buruk, maka ia adalah sumber/pangkal kesengsaraanmu, di dunia dan di akherat, Allah murka kepadamu, dan marah pula keluargamu, serta semua orang, dan kamu hidup di antara mereka dalam ke adaan terhina dan tercela.

Akhinal kiram..kali ini akhlaqul lil banin memasuki bab ke dua pada halaman pertama yakni halaman empat.

Pada awal babnya kembali kita di ingatkan akan pentingnya memelihara prilaku atau budi pekerti kita, yang menjadi hiasan atau bunga diri. Akhlaq adalah sesuatu yang utama yang harus kita pelajar dengan uraian sebagi berikut ini.

Pertama : Akhlaq kepada Allah, yakni menjaga amaliyah kita sesuai yang Allah kehendaki dan menjaga diri kita dari murka dan cemburu-Nya.

Kedua : akhlaq kepada Rasulullah, yakni memelihara , membiasakan, mencintai dan menjalankan sunnah-sunnahnya yang menjadi wujud atau tanda cinta kita kepada rasul yang mulia.

Ketiga : ahklaq kepada sesama yang dimuali dari orang tua kita, keluarga terdekat dan kerabat-kerabat kita serta menyambung tali silaturrachim lebih luas lagi dari kedua orang tua kita sebagi bukti Bhakti kita kepada keduanya. Manusia adalah makhluk sosial masing-masing kita saling membutuhkan maka dengan akhlaq yang terpuji di manapun kita berada akan di sukai dan di cintai banyak orang.

Ke empat ; akhlaq terhadap lingkungan, yakni menjaga dan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan dan menjadi warisan alam untuk anak cucu kita kelak.

Ke lima : akhlaq terhadap diri sendiri, yakni bagaimana kita memberdayakan titipan Allah baik berupa jiwa maupun raga yang di amanahkan kepada kita.

Dan terakhir ketauhilah ahklaq atau prilaku tercela akan membuat kita dikucilkan dan tidak disenangi orang banyak.