Kak Andy

Selasa, 19 Februari 2013

menghindari yang merugikan


Dan di antara kebiasaan yang merugikan juga ialah : berlebih-lebihan dan boros, contohnya ketika orang tua memberikan kepada anaknya uang,  ia membeli sesuatu yang tidak berguna lagi dibutuhkan dengan kebutuhan yang sangat, hingga terpaksa ia menghutang dari sahabatnya apabila ia butuh sesuatu , dan terbiasa berhutang sejak kecil.
Adapun anak yang berakal, maka sesungguhnya ia suka menabung dan rendah hati, hingga tidak perlu berhutang , maka ia akan hidup berduka cita dan bahagia.

Keterangan :

Bagian ini adalah bagian pelajaran pada halaman terakhir pada kitab “AKHLAQUL LIL BANIN BAB 1, halaman 31.

Visitor sekalian , .. hindari atau jauhi hal hal yang merugikan baik bagi orang lain maupun kepada kita sendiri, di antara contohnya ialah berlebih-lebihan, karena apa saja kalau berlebihan menjadi tidak baik, juga sikap boros menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak perlu, apalagi uang yang kita pakai bukan jerih payah kita sendiri melainkan masih pemberian orang tua.

Sedapat mungkin hindari membeli sesuatu yang tidak kita perlukan atau kita tidak mampu membelinya sehingga memaksakan diri dengan berutang  ingat.. konsep dalam membeli sesuatu ialah “Butuh dan Mampu, artinya kita butuh tapi tidak mampu, sebenarnya kita tidak butuh barang tersebut , kebutuhan yang kita rasakan boleh jadi hanya sekedar rekayasa dari perasaan kita , atau hawa nafsu kita karena melihat orang lain yang sama setara status sosialnya mempunyai barang tersebut, selanjutnya , mampu tapi kita tidak membutuhkan, lalu jika seperti itu untuk apa kita membelinya, bukankah itu merupakan sesuatu pemborosan ?

Seorang yang cerdas, tentu akan berpandangan jauh ke depan, yakni berusaha mengumpulkan investasi untuk masa depannya, bisa berupa ilmu bisa juga berupa finansial , sebagai jaminan untuk masa depannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda