4. Bila anak itu
telah dewasa dan terbiasa dengan prilaku yang rusak, maka sulit sekali mendidik
dan memperbaikinya, dan apalagi mengembalikan kepada asalnya (di ulang lagi)
seperti ungkapan syair.
Berakhlaq sungguh
bermanfaat sejak kecilnya
Dan tidak bermanfaat
bila sudah masa tuanya.
Sungguh sebatang
pohon bila telah tebal bila ingin meluruskannya
Dan tidak mungkin
dapat engkau membentuknya bila telah keras.
Keterangan :
Ada sebuah
ungkapan “bisa karena terbiasa, seorang anak , contohnya anak perempuan , bila
sejak kecil sang anak dibiasakan dengan pakaian mini dan ketat, maka tak ada
lagi rasa canggung memakai pakaian model tersebut ketika dewasanya, kebiasaan
atau pembiasaan tersebut yang menjadi penyebab sang perempuan merasa biasa ,
enjoy atau rileks mengenakan pakaian yang menurut adat ketimuran apalagi
sebagai Muslimah tersebut adalah tidak sopan.
Pengkondisian yang
begitu lama telah membentuk karakter seorang anak menjadi sedemikian rupa
bahkan mendarah daging dan menjadi hal yang biasa, hingga mendidik untuk di
sadarkan dikembalikan kepada fitrahnya menjadi sebagai Muslimah begitu sulit,
walau bukan tidak mungkin.
Seorang yang sudah
dewasa pun bila terbiasa dengan hal hal yang buruk yang pada awal mulanya
canggung lama kelamaan akan terbiasa dan adaptasi dengan kebiasaan buruknya,
itulah yang menjadi salah satu ciri dari tanggalnya keimanan dari hati
seseorang, yakni melakukan dosa tanpa rasa bersalah, karena dosa dosa itu telah
berkerak dan mengkarat dalam hatinya. Seorang sahabat pernah bertanya kepada
baginda nabi yang mulia.
ما
هو الاثم ؟ قال : الاثم ما حاك فى نفسك و كرهت أن يطّلع الناس (الحديث)
Apakah dosa itu ? Rasulullah SAW. Menjawab “ dosa adalah
yang menggelisahkan hatimu dan kamu tidak mau dilihat orang (al-hadits)
Itulah karakter dosa yang ada di hati atau dilakukan oleh
orang beriman yakni menimbulkan rasa malu, canggung dan ganjalan saat dilakukan,
namun berbahagialah bila rasa itu masih ada , karena hal itu pertanda masih
adanya keimanan dalam hati kita, yang celaka manakala perbuatan dosa yang
dilakukan seseorang namun tak ada lagi perasaan berdosa dan bersalah, rasa sensitivitas
keimanan kita sudah kumpul, hal ini terjadi lantaran permukaan hati kita yang
ibarat cermin sudah ditebali oleh noda noda dari dosa dosa yang telah lekat dan
lengket berkarat, di permukaan nya.
Yuk !... binalah diri kita sejak dini, dan tak ada kata
terlambat untuk kembali menata diri sesuai kehendak Allah demi menggapai
ridhaNya,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda