Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS 12;2)
ketika seseorang berniat mempelajari budaya suatu daerah, maka mutlaq ia harus mempelajari bahasa daerah tersebut.
Bahasa bukan hanya sekedar sarana komunikasi, namun bahasa adalah sarana pendekatan yang efektif terhadap lawan bicara, ketika disuatu daerah, katakanlah jakarta, seorang yang berasal dari daerah yang sama, namun tidak saling mengenal akan menjadi lebih akrab manakala menggunakan bahasa daerahnya, karena bahasa yang sama akan mendekatkan seseorang secara budaya dan emosional.
lalu apa hubungannya dengan bahasa Arab yang menjadi judul artikel ini ?
saya teringat ketika beberapa tahun yang lalu menimba ilmu di sebuah pesantren, ketika semua santri telah selesai belajar pada jam 16 untuk shalat Ashar, datanglah beberapa mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi Islam jurusan Dakwah, saya sempat bertanya kepada seorang ustadz kami, "mereka mau belajar apa ? bukannya sudah kuliah ? Ustadz menjawab, "belajar tata bahasa Arab, Nahwu dan Sharraf, mereka hendak berdakwah , yang disampaikan al-Qur,an yang berbahasa Arab maka harus belajar bahasa Arab.
Sangat logis apa yang disampaikan oleh Ustadz, sama seperti Wudhu yang hukumnya hanya syarat, menjadi wajib manakala Shalat akan ditegakkan.
sebuah Qaidah syara mengatakan.
مالا يتم الواجب الا به فهو واجب
ٍsesuatu hal yang tidak sempurna tanpa adanya sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya adalah wajib
Saat kita disuruh naik pohon, maka wajib bisa memanjat, memanjat adalah sarana agar kita bisa mencapai puncak pohon.
bagi seorang da'i sudah merupakan keniscayaan mendalami bahasa Arab, agar dakwah yang di sampaikan dapat di pahami oleh orang yang di dakwai, apalagi dalam sebuah materi Dakwah mutlak adanya penjelasan secara detail terhadap suatu perkara yang di awali dengan menguraikan Istilah perkara tersebut mulai dari bahasan secara Lughawinya atau pun definisi-nya, atau dari bahasan Istilah secara bahasa maupun secara Syar'e.
bahasa Arab adalah Bahasa yang tertua yang masih ada , tapi terus mengalami perkembangan kosa kata, bahkan saya berani mengatakan bahasa Arab adalah bahasa yang kaya akan kosa kata.ini dikarenakan bahasa Arab bukan hanya terdiri dari 28 huruf hijaiyah, tapi ada harkat yang berbeda beda letaknya, baik di akhir maupun di tiap lafadznya.
ada sebuah ungkapan mengatakan, "hati-hati menterjemah al-Qur,an bila salah besar dosanya, meskipun ungkapan ini tidak selalu benar , namun pada kondisi tertentu dapat diterima akal.
Allah menurunkan al-Qur,an dalam bahasa Arab, bukan hanya karena nabi orang Arab, tapi bahara Arab kelak akan menjadi bahasa persatuan Ummat Islam, karena kaya akan penafsiran kaya akan makna. dan dapat dipahami oleh orang orang yang kemudian ratusan bahkan ribuan tahun setelah rasul wafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda