ومن
العيب أن يهمل الولد قصّ سعره , أو حلقه , أو تمشيطه, حتّي يطول ويكون منظره
قبيحا, و أيضا أن لآ يقلّم
أظفاره
حتّي تتراكم تحتها الاوساخ, وأن لا يغتسل أو لا يبدل ثيباه, حتّي تخرج منه رائحة
كريهة
Al-hamdulillah dapat
melanjutkan kembali pelajaran akhlaqul lilbanin bagi adik-adik santri kami ,
dan insyaf Allah juga bermanfaat bagi para visitor sekalian, kali ini adalah
lanjutan dari pelajaran tersebut dari pelajaran sebelumnya di sini.
Adapun artinya ialah
:
Dan di antara
aib/cela , ialah membiarkannya seorang anak panjang rambutnya, atau tidak mencukurnya,
atau tidak menyisirnya, sehingga menjadi panjang dan buruk di pandang, dan juga
tidak dipotong kukunya sehingga terkumpul di bawahnya (kuku) kotoran, dan tidak
pernah mencucinya, dan tidak mengganti bajunya sehingga keluar bau yang tidak
sedap.
Pada dasarnya Rasulullah
tidak melarang seorang lelaki memanjangkan rambutnya, toh dalam shirah nabawi
para sahabat juga banyak yang berambut panjang, namun yang menjadi keprihatinan
kita adalah, rambut anak sekarang panjangnya tidak terurus, bahkan cenderung
menyamai lawan jenisnya yaitu wanita, berbeda dengan para sahabat mereka dapat
mengimbangi penampilan rambut panjangnya dengan memelihara jenggot dan kumis
bahkan cambang yang tebal, sehingga nampak gagah dan berwibawa, adapun
adik-adik kita yang laki-laki yang terjadi adalah seorang cowok yang lemah
gemulai di tambah anting sebelah, naudzu billah.
Adapun bagi
perempuan tentunya lebih anggun bila memanjangkan rambutnya, bahkan nabi
melarang dalam sebuah haditsnya
نهي رسولالله صلى الله عليه وسلم, ان تحلق المرأة رأسها
Artinya : melarang Rasulullah
SAW, bagi seorang perempuan mencukur rambutnya.
Larangan di sini
tentunya jangan di pahami secara mentah, tentunya yang dimaksud jangan sampai
seorang perempuan kehilangan ke anggunannya, ciri kewanitaannya dengan
penampilan nyaris sama dengan laki-laki bahkan Allah dan Rasul melaknat
laki-laki yang menyerupai wanita atau wanita menyerupai laki-laki .selanjutnya
hindari memelihara kuku pada bagian yang tidak perlu, kecuali bagian tertentu
yang bisa dimanfaatkan untuk sesuatu keperluan, seperti kuku pada ibu jari, selain lebih tebal setrukturnya,
kuku pada ibu jadi juga bisa digunakan untuk mengupas atau mencongkel sesuatu,
adapun yang lainnya sebaiknya di potong baik kanan yang sering bersentuhan
langsung dengan makanan, yang sisanya bersarang di bawah kuku selain menjadi
basi lalu menjadi cairan asam dalam prosesnya manakala tidak rajin di cuci juga
menjadi tempat bersarang debu yang tidak mustahil tersimpan telur cacing hingga
dengan mudah masuk ke dalam perut kita saat makan, adapun kiri lebih juga tidak
kalah pentingnya karena tangan kiri cenderung sering kita pergunakan untuk
membersihkan tempat atau sesuatu yang kotor.
Terakhir perhatikan
kebersihan baju kita, jangan sampai kita menjadi minder lantaran bau tidak sedap
yang keluar dari baju atau celana yang kita pakai, Rasulullah sangat suka akan
wewangian, pungsinya bukan menutupi bau tidak sedap tapi menjadi penyegar apalagi
saat beliau akan berkumpul dengan para sahabatnya .
Alangkah nyamannya suat
majelis bila yang tercium bau wangi bukan apek, karena dengan wewangian suasana
menjadi lebih sejuk dan menyenangkan..
Karena itu marilah
kita jadikan rasul sebagai tauladan dalam segala hal..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda