Kak Andy

Selasa, 22 Januari 2013

menjaga kerapihan dan kebersihan


ومن العيب أن يهمل الولد قصّ سعره , أو حلقه , أو تمشيطه, حتّي يطول ويكون منظره قبيحا, و أيضا  أن لآ يقلّم
أظفاره حتّي تتراكم تحتها الاوساخ, وأن لا يغتسل أو لا يبدل ثيباه, حتّي تخرج منه رائحة كريهة

Al-hamdulillah dapat melanjutkan kembali pelajaran akhlaqul lilbanin bagi adik-adik santri kami , dan insyaf Allah juga bermanfaat bagi para visitor sekalian, kali ini adalah lanjutan dari pelajaran tersebut dari pelajaran sebelumnya di sini.
Adapun artinya ialah :

Dan di antara aib/cela , ialah membiarkannya seorang anak panjang rambutnya, atau tidak mencukurnya, atau tidak menyisirnya, sehingga menjadi panjang dan buruk di pandang, dan juga tidak dipotong kukunya sehingga terkumpul di bawahnya (kuku) kotoran, dan tidak pernah mencucinya, dan tidak mengganti bajunya sehingga keluar bau yang tidak sedap.

Pada dasarnya Rasulullah tidak melarang seorang lelaki memanjangkan rambutnya, toh dalam shirah nabawi para sahabat juga banyak yang berambut panjang, namun yang menjadi keprihatinan kita adalah, rambut anak sekarang panjangnya tidak terurus, bahkan cenderung menyamai lawan jenisnya yaitu wanita, berbeda dengan para sahabat mereka dapat mengimbangi penampilan rambut panjangnya dengan memelihara jenggot dan kumis bahkan cambang yang tebal, sehingga nampak gagah dan berwibawa, adapun adik-adik kita yang laki-laki yang terjadi adalah seorang cowok yang lemah gemulai di tambah anting sebelah, naudzu billah.

Adapun bagi perempuan tentunya lebih anggun bila memanjangkan rambutnya, bahkan nabi melarang dalam sebuah haditsnya

نهي رسولالله صلى الله عليه وسلم, ان تحلق المرأة رأسها

Artinya : melarang Rasulullah SAW, bagi seorang perempuan mencukur rambutnya.

Larangan di sini tentunya jangan di pahami secara mentah, tentunya yang dimaksud jangan sampai seorang perempuan kehilangan ke anggunannya, ciri kewanitaannya dengan penampilan nyaris sama dengan laki-laki bahkan Allah dan Rasul melaknat laki-laki yang menyerupai wanita atau wanita menyerupai laki-laki .selanjutnya hindari memelihara kuku pada bagian yang tidak perlu, kecuali bagian tertentu yang bisa dimanfaatkan untuk sesuatu keperluan, seperti  kuku pada ibu jari, selain lebih tebal setrukturnya, kuku pada ibu jadi juga bisa digunakan untuk mengupas atau mencongkel sesuatu, adapun yang lainnya sebaiknya di potong baik kanan yang sering bersentuhan langsung dengan makanan, yang sisanya bersarang di bawah kuku selain menjadi basi lalu menjadi cairan asam dalam prosesnya manakala tidak rajin di cuci juga menjadi tempat bersarang debu yang tidak mustahil tersimpan telur cacing hingga dengan mudah masuk ke dalam perut kita saat makan, adapun kiri lebih juga tidak kalah pentingnya karena tangan kiri cenderung sering kita pergunakan untuk membersihkan tempat atau sesuatu yang kotor.

Terakhir perhatikan kebersihan baju kita, jangan sampai kita menjadi minder lantaran bau tidak sedap yang keluar dari baju atau celana yang kita pakai, Rasulullah sangat suka akan wewangian, pungsinya bukan menutupi bau tidak sedap tapi menjadi penyegar apalagi saat beliau akan berkumpul dengan para sahabatnya .

Alangkah nyamannya suat majelis bila yang tercium bau wangi bukan apek, karena dengan wewangian suasana menjadi lebih sejuk dan menyenangkan..

Karena itu marilah kita jadikan rasul sebagai tauladan dalam segala hal..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda