Pelajaran ke 21
Hati hati kamu terhadap hal yang diharamkan
maka kamu akan menjadi orang yang paling menghamba, dan ridhalah
terhadap pembagian Allah niscaya kamu akan menjadi orang yang paling kaya, dan
berbuat baiklah terhadap tetanggamu niscaya kamu akan menjadi seorang Mukmin,
dan cintailah sesama manusia niscaya kamu akan menjadi seorang Muslim,, dan
jnaganlah kamu banyak tertawa karena banyak tertawa akan mematikan hati.
Dalam hadits yang ke 21 pada
kitab Mukhtarul hadits kita mendapat nasihat, yang berkaitan dengan batin kita,
yakni
Pertama
: jaga , hati hati terhadap setiap yang haram, bak wujudnya nyata seperti makanan
, minuman maupun abstrak seperi ucapan dan perbuatan, agar kita dapat terjaga
secara maksimal dari hal-hal haram maka caranya harus di mulai dari menjaga
dari yang mubah , menjauhi dari yang makruh, selanjutnya saat kita sudah
terbiasa dengan hal tersebut maka membuat hijab atau batas dengan hal hal haram
bukan menjadi sesuatu hal yang sulit. Ingat setiap hal haram yang mengendap mendarah daging atau
menjadi daging dalam tubuh kita , maka api neraka lebih berhak membakarnya.
Kedua
: Ridhalah dengan pemberian/rizeki Allah agar kita menjadi orang yang kaya,
orang kaya adalah orang yang merasa cukup, karena bila seseorang betapapun
banyak harta yang dimilikinya maka pada hakekatnya ia masih Miskin, lalu bagaimana
caranya menciptakan suasana “merasa cukup tersebut ? yakni dalam masalah dunia
lihatlah ke bawah, betapa banyak orang yang lebih sulit dari kita, renungkan
miskin dan fakir, Miskin ialah orang yang untuk makan hari ini ada, dan untuk
besoknya baru mencari lagi, adapun fakir untuk makan hari ini harus mencari
lebih dahulu, apakah kita termasuk salah satu dari keduanya, bila kita masih
punya persediaan untuk tiga hari ke depan berarti kita masih kaya , “kata Rasulullah,
insyaf Allah akan tumbuh sikaf Qonaah dalam diri kita.
Yang
ketiga: berbuat baik kepada tetangga, tetangga adalah orang yang lebih tahu
tentang ke adaan kita, dari pada saudara bahkan keluarga dekat kita yang tinggal
jauh bahkan menghormati tetangga adalah ciri dari orang beriman, iman di sini bisa
juga bermakna secara lughawi yakni orang yang bisa memberikan keamanan
ketenteraman, sebagai kaitan dari Iman itu sendiri, karena juga merupakan ciri
Iman ialah”tetangganya merasa aman dari tingkah laku dan ucapannya.
Yang
ke empat : berbuat baik terhadap sesama manusia, sebagai makhluk sosial yakni
makhluk yang saling membutuhkan sadar, atau tidak kita saling terkait satu
dengan yang lainnya cobalah lihat baju yang anda pakai, berapa orang yang
terlibat hingga sampai ke tangan anda, petani kapas, pengumpul bahan baku,
pekerja yang merajutnya menjadi bahan kain. Penjahit dan pemotong pola menjadi
baju atau celana, agen, pedagang baru sampai kepada kita, bahkan dalam kondisi
senang pun kita butuh orang lain, cobalah anda tertawa tanpa orang apa kata
orang.. maka jadilah anda muslim ! yakni menyebarkan kemaslahatan ,
kesejahteraan kepada sesama, itulah makna Muslim yang sesungguhnya.
Ke
lima. Jangan banyak tertawa. Dalam hal tertawapun sebagai wujud kesempurnaan
Islam rasul juga mengajarkan etika dalam tertawa, yakni beliau hanya terlihat gigi
taringnya, tidak ngakak apalagi terbahak bahak. Mengapa banyak tertawa akan
mematikan hati ? hilangnya rasa sensitif kita, rasa empati kita, tidak mudah
lagi hati kita tersentuh melihat penderitaan orang lain, karena kita sibuk
dengan suka cita kita sendiri.
Wallahu
a’lam bissawab. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda