Kak Andy

Jumat, 11 Januari 2013

Etika dan akhlaq

Pelajaran ke 21

Hati hati kamu terhadap hal yang diharamkan maka kamu akan menjadi orang yang paling menghamba, dan ridhalah terhadap pembagian Allah niscaya kamu akan menjadi orang yang paling kaya, dan berbuat baiklah terhadap tetanggamu niscaya kamu akan menjadi seorang Mukmin, dan cintailah sesama manusia niscaya kamu akan menjadi seorang Muslim,, dan jnaganlah kamu banyak tertawa karena banyak tertawa akan mematikan hati.

Dalam hadits yang ke 21 pada kitab Mukhtarul hadits kita mendapat nasihat, yang berkaitan dengan batin kita, yakni

Pertama : jaga , hati hati terhadap setiap yang haram, bak wujudnya nyata seperti makanan , minuman maupun abstrak seperi ucapan dan perbuatan, agar kita dapat terjaga secara maksimal dari hal-hal haram maka caranya harus di mulai dari menjaga dari yang mubah , menjauhi dari yang makruh, selanjutnya saat kita sudah terbiasa dengan hal tersebut maka membuat hijab atau batas dengan hal hal haram bukan menjadi sesuatu hal yang sulit. Ingat setiap hal  haram yang mengendap mendarah daging atau menjadi daging dalam tubuh kita , maka api neraka lebih berhak membakarnya.

Kedua : Ridhalah dengan pemberian/rizeki Allah agar kita menjadi orang yang kaya, orang kaya adalah orang yang merasa cukup, karena bila seseorang betapapun banyak harta yang dimilikinya maka pada hakekatnya ia masih Miskin, lalu bagaimana caranya menciptakan suasana “merasa cukup tersebut ? yakni dalam masalah dunia lihatlah ke bawah, betapa banyak orang yang lebih sulit dari kita, renungkan miskin dan fakir, Miskin ialah orang yang untuk makan hari ini ada, dan untuk besoknya baru mencari lagi, adapun fakir untuk makan hari ini harus mencari lebih dahulu, apakah kita termasuk salah satu dari keduanya, bila kita masih punya persediaan untuk tiga hari ke depan berarti kita masih kaya , “kata Rasulullah, insyaf Allah akan tumbuh sikaf Qonaah dalam diri kita.

Yang ketiga: berbuat baik kepada tetangga, tetangga adalah orang yang lebih tahu tentang ke adaan kita, dari pada saudara bahkan keluarga dekat kita yang tinggal jauh bahkan menghormati tetangga adalah ciri dari orang beriman, iman di sini bisa juga bermakna secara lughawi yakni orang yang bisa memberikan keamanan ketenteraman, sebagai kaitan dari Iman itu sendiri, karena juga merupakan ciri Iman ialah”tetangganya merasa aman dari tingkah laku dan ucapannya.

Yang ke empat : berbuat baik terhadap sesama manusia, sebagai makhluk sosial yakni makhluk yang saling membutuhkan sadar, atau tidak kita saling terkait satu dengan yang lainnya cobalah lihat baju yang anda pakai, berapa orang yang terlibat hingga sampai ke tangan anda, petani kapas, pengumpul bahan baku, pekerja yang merajutnya menjadi bahan kain. Penjahit dan pemotong pola menjadi baju atau celana, agen, pedagang baru sampai kepada kita, bahkan dalam kondisi senang pun kita butuh orang lain, cobalah anda tertawa tanpa orang apa kata orang.. maka jadilah anda muslim ! yakni menyebarkan kemaslahatan , kesejahteraan kepada sesama, itulah makna Muslim yang sesungguhnya.

Ke lima. Jangan banyak tertawa. Dalam hal tertawapun sebagai wujud kesempurnaan Islam rasul juga mengajarkan etika dalam tertawa, yakni beliau hanya terlihat gigi taringnya, tidak ngakak apalagi terbahak bahak. Mengapa banyak tertawa akan mematikan hati ? hilangnya rasa sensitif kita, rasa empati kita, tidak mudah lagi hati kita tersentuh melihat penderitaan orang lain, karena kita sibuk dengan suka cita kita sendiri.

Wallahu a’lam bissawab. Semoga bermanfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda