Kak Andy

Rabu, 24 Juni 2009

Terjemah al-Imran 144



144. Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul[234]. Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur.


Ayat di atas turun berkenaan dengan kabar meninggalnya Rasulullah dalam perang Uhud, kabar inilah yang sempat menggoncangkan, mental dan pertahanan kaum Muslimin dalam perang tersebut, untunglah diantara para sahabat utama segera memberikan klarifikasi akan kebohongan kabar yang disebarkan kaum kafir Quraisy dengan tujuan meruntuhkan nyali pasukan Rasulullah yang hanya berjumlah sekitar 700 orang menghadapi pasukan Quraisy dengan persenjataan dan logistik yang cukup dan jumlah personel 3000 orang, dan ayat ini juga yang pernah dibacakan Abu Bakar kepada Umar tatkala Umar tidak percaya bahwa Rasulullah telah wafat.


Lalu bagaimana dengan fenomina masa kini ? tentu kita meyakini akan kebenaran ayat ini , dengan penjelasan yang bersifat tersurat dan tersirat , bahwa seorang nabi pilihan Allah saja terluka (seperti pada perang Uhud) bahkan bisa terbunuh, di era yang serba canggih ini ternyata masih banyak orang yang bersusah payah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan akal sehat bahkan agama, untuk mendapat apa yang kita kenal sebagai Ilmu Kanuragan, yang bentuknya seperti kebal peluru, senjata tajam , bisa menghilang dll, yang sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah , para sahabat, tabi’en dan tabiet tabien sebagai generasi yang terbaik kata Rasulullah, konon katanya nenek moyang kita banyak yang memiliki bermacam ilmu kanuragan dan kesaktian, bahkan bisa menghancurkan gunung dengan sekali pukul. Tak ada penelitian ilmiah yang dilakukan untuk mengetahui kebenaran hal tersebut, tapi yang jelas di mana mereka tatkala kita di jajah oleh Portugis, Belanda dan Jepang hingga memakan waktu 350 tahun, ada yang mengatakan “Ilmu tersebut merupakan bagian dari ajaran Islam, karena mantera yang dilapalkan berupa ayat suci al-Qur,an, Naudzu billah., kalau itu memang benar dan baik, kenapa Rasulullah dan para sahabat tidak belajar , agar selalu menang dalam setiap peperangan, kenapa Rasulullah tidak mengajari para sahabat dan pamannya agar bisa kebal terhadap bidikan panah, hujaman tombak dan tikaman serta sabetan pedang, kenyataannya , paman Rasulullah sendiri , yang di kenal sebagai Singa padang Pasir Shahid di Uhud
Ayat tersebut juga terhubung dengan kata kembali ke belakang atau murtad, begitulah kepercayaan orang orang Munafiq mada masa itu, mereka beranggapan sebagai seorang nabi pilihan tidak mungkin Rasulullah wafat, lain lagi dengan model masa kini, betapa banyak orang yang belajar kanuragan, mereka murtad namun tidak merasa, hal ini terjadi karena bersyaratan-persyaratan untuk dapat memiliki ilmu tersebut, sangat jelas menjerumuskan seseorang kepada kemusyrikan, mulai dari puasa yang teak pernah di contohkan oleh Rasulullah sampai kepada menjadikan al-Qur,an sebagai jimat.
Kembali kita gunakan logika yang sehat, kalau dengan ilmunya orang jaman dahulu bisa terbang, toh hanya sendirian saja (terbangnya) tapi jaman sekarang kita bisa terbang dengan membawa banyak teman, bahkan sambil baca koran (naik pesawat),
jika jaman dahulu dengan ilmunya para leluhur kita bisa menghancurkan gunung dengan sekali pukul menggunakan kepalan tangan, maka jaman sekarang kita bisa menghancurkan gunung dengan menekankan cukup satu jari pada sebuah tombol.
jika jaman dahulu dengan ilmunya para leluhur kita bisa mengangkat batu dan balok besar dengan dua lengan, maka jaman sekarang cukup menggunakan satu lengan untuk menarik hendel derek maka beban ratusan bahkan ribuan to, yang berkali lipat dari batu dan balok dapat terangkat dengan mudah, sifat syaratnya sama namun efek hukum syareatnya berbeda, dan hasilnya jauh lebih efektik, ingin tahu syarat menjadi berilmu melebihi ilmu kanuragan para leluhur.


1. Mereka puasa mutih, puasa wisha dan puasa yang tidak ada tuntunannnya, kita puasa Sunnah terutama yaumul abyad untuk menjernihkan akal agar dapat menerima ilmu dari para guru.


2. Mereka menjauhi wanita bahkan tidak menikah, kita jangan mudah tergoda dengan lawan jenis agar dapat belajar dengan fokus dan konsentrasi penuh.


3. Mereka tidak tidur untuk mendapat wangsit, kita mengurangi sedikit waktu tidur untuk belajar.


4. Mereka membaca mantera untuk merapalkan ilmunya , kita membaca doa untuk mendapat kemudahan dari Allah dalam menyerap ilmu.
Wallahu a’lam bissawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda