التلميذ المحبوب
كان بعض الاساتذة يحبّ أحد
تلامذته. أكثر من زملائه, فتعجّبوا من ذلك. و قالوا : لاي شئ يحبّ أستاذنا
هذالتلميذ أكثر منّا ؟ فأراد الاستاذ أنّ يظهر لهم السبب فى ذلك , فأعطى كلّ واحد
منهم دجاجة, وقال : لينفرد كلّ واحد منكم في مكان, وليذبخ الجاجة حيث يراه أحد.
فامتثل التلامذ أمر الاستاذ , الا ذلك التلميذ الواحد, فانه ردّ الدجاجة. فقال له
أستاذه : مالك كم تذبخ دجاجتك, كما ذبخ أصحابك ؟ فقال : لانّ لم أقدر أن أنفرد فى
مكان, لا يرانى فيه أحد, فانّ الله يرانى فى مكان موضع. فقال الاساتذة للتلاميذ : أنظر الى هذالتلميذ : يخاف
الله, ولا ينساه فى أى مكان , فلهذا أحببته أكثر منكم, ولا شكّ أنه اذا كبر يكون
من الصالحين . المطيعين لربّهم فى كلّ حين
Murid yang dicintai
Terjadi sebahagian ustad sangat menyayangi seorang
muridnya. Lebih sayang dari dari teman-temannya. Maka heran temannya karena hal
tersebut. Dan mereka bertanya, karena sesuatu apakah guru kita menyayangi murid
ini lebih sayang dari kita ?
Maka ustad ingin menjelaskan alasannya yang menjadi sebab
itu, lalu ia memberi setiap orang dari mereka ayam. Dan berkata “ hendaklah masing-masing
kalian menyendiri di suatu tempat dan
menyembelih agar agar tidak terlihat oleh seorang pun, semua murid pun mematuhi
perintah guru itu, kecuali murid yang itu saja, ia mengembalikan ayam itu.
Kemudian gurunya berkata
kepadanya , “ mengapa engkau tidak menyembelih ayammu seperti yang
dilakukan oleh teman-temanmu ? anak itu menjawab ,”karena saya tidak bisa menyendiri
di suat tempat tanpa terlihat oleh seorang pun, sesungguhnya Allah melihatku di
setiap tempat.
Kemudian guru itu
berkata kepada murid-murid, “lihatlah kepada murid ini, ia takut kepada Allah
dan tidak melupakan-Nya di tempat di mana pun. Itulah sebabnya saya lebih
menyayanginya dari pada kalian. Tidaklah di ragukan , bahwa jika sudah besar,
ia akan menjadi orang yang shaleh dan taat kepada pengaturnya di setiap waktu.
keterangan :
kisah di atas adalah mitivasi bagaimana menanamkan sifat jujur dan merasa di awasi oleh Allah disetiap tempat /ruang dan waktu.