Kak Andy

Selasa, 22 November 2011

Diam

Kajian bulughul maram fi subulus salam

عن أنس رضى الله عنه : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :( الصمت حكمة وقليل فاعله )

Dari Anas RA, bersabda Rasulullah saw. (diam adalah suatu hikmah , akan tetapi sedikit yang melakukan) dikeluarkan oleh Imam Baihaqi dgn sanad yang daif , sebagian ulama mengatakan ini adalah perkataan Lukmanul hakim.
Hadits di atas terdapat dalam kitab syarah  subulus salam hal. 180

Saat kapan diam adalah suatu hikmah, dalam syarah bulughul maram tersebut dijelaskan yaitu, “telah mengetahui akan sesuatu dan tidak perlu bertanya, yang  bila bertanya termasuk dalam kategori sekedar basa basi.

Pepatah mengatakan “diam adalah Emas, maka bila diam adalah Emas ini berarti bicaranya seorang Mukmin adalah intan.

Namun demikian tidak selamanya diam adalah sesuatu hikmah, hal ini manakala terjadi bukan pada tempatnya, seperti diamnya seorang yang bila dia mau berbicara akan mampu merubah keadaan dari kondisi yang buruk kepada suasana yang baik, seperi tokoh masyarakat tokoh umat atau penguasa wilayah yang bila mereka bicara dengan wibawa dan kekuasaan yang dimilikinya mampu merubah atau memperbaiki moral masyarakatnya, seperti apa yang di inginkan oleh baginda yang mulia dalam sebuah haditsnya .

من راى منكرافاليغير بيده فان لم يستطع فبلسانه.

“siapa yang melihat kemungkaran  maka cegahlah dengan tangannya bila tidak mampu maka cegahlah dengan lisannya:

Sebagian ulama mengatakan “tangan dalam hadits tersebut bermakna kekuasaan, adapun lisan maknanya ialah tausiah atau wejangan  para ulama.

Maka diamnya mereka para penguasa dan ulama terhadap kondisi masyarakat yang rusak secara moral secara tidak langsung seperti menunjukkan setujunya terhadap kondisi lingkungan yang ada di wilayah kekuasaan atau wilayah dakwah mereka, seperti ungkapan dalam bahasa Arab ini.

السكوت على النعام

Artinya “diam berarti menunjukkan setujunya.

Dalam pendapat yang lain , diam di bolehkan manakala berbicara dapat melahirkan kemudharatan yang lebih besar.

Jadi menurut saya diam bukan cara yang  pertama dalam menghadapi sesuatu hal, tapi diam adalah cara kedua manakala sesuatu perkara sudah dikaji , akankah di diamkan atau diperbaiki dengan tindakan nyata melalui tangan penguasa atau lidah para ulama, inilah mungkin yang di maksud oleh Rasulullah.

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت

Artinya “siapa yang beriman kepada Alah dan hari akhir, hendaklah ia bicara yang baik atau bila tidak hendaklah dia diam.

Wallau a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda