Kak Andy

Selasa, 15 Juli 2014

Memahami sebuah ungkapan

Sebagaimana yang  kita pahami, bahasa Indonesia merupakan bahasa campuran yang terdiri dari beberapa bahasa , di antaranya Melayu, Arab , Belanda, Sanskerta dll.

Banyak ungkapan atau istilah dari bahasa tersebut yang kita pakai baik untuk obrolan ringan sehari-hari, seminar, presentasi  membuat  artikel dll.

Namun yang patut kita ketahui ketika kita menggunakan sesuatu ungkapan untuk hal yang urgen, maka merupakan  keniscayaan ungkapan atau kata tersebut kita kembalikan dari mana kata/ungkapan tersebut berasal.

Contohnya kata “Iman,  yang telah baku menjadi kosa-kata bahasa Indonesia , maka sebagai konsekuensinya , kata tersebut bisa di pakai oleh agama apa saja, begitu juga kata “Kafir. Padahal Iman mempunyai difinisi yang jelas dalam sebuah hadits “TASDIQUN BIL QALBI WA QAULUN BILLISAN QA ‘AMALUN BIL ARKAN (Membenarkan di hati , diucapkan di lidah dan diamalkan dengan anggota badan), lalu apa yang dibenarkan ? tentulah ini tentang Tauhid, atau meng- Esakan Allah yang jelas  bertentangan dengan kepercayaan agama lain.

Begitu pun dengan kata “Kafir, di samping kata kafir mempunyai beberapa makna , di antaranya menutupi, mengingkari, juga punya ta’rif secara syar’e.

Dengan ini marilah kita gunakan ungkapan secara Arif dan proporsional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda