32.
Jauhilah tujuh hal yang membuat celaka.
1.
Syirik kepada Allah
2.
sihir
3.
Membunuh jiwa yang diharamkan, kecuali dengan haq
4.
makan riba
5.
Makan harta anak yatim
6.
lari di hari peperangan
7.
menuduh wanita mukmin melakukan perzinahan.
Pada
pelajaran mukhtarul hadits yang ke 32 dijelaskan
Ada
tujuh dosa besar , yang wajib kita jauhi, meski bukan berarti dosa besar itu
hanya ada tujuh atau dosa besar lain yang tidak disebutkan tidak perlu di jauhi
Pertama
syirik : kita ketahui syirik adalah pangkal segala dosa , karena perbuatan syirik
merusak hubungan seorang Hamba dengan
penciptanya, yakni tumbuhnya anggapan , bahwa ada selain Allah yang juga patut
diperlakukan sebagai tuhan atau pencipta , sehingga perlu di taati, ditakuti,
dicintai dengan intensitas yang dengan Allah cara memperlakukannya.
Kedua
adalah sihir: yakni sesuatu perbuatan yang dalam pelaksanaannya
bekerja sama dengan setan, padahal Allah sudah menegaskan setan adalah musuh
kita yang nyata, bukan nyata bentuknya namun nyata ikrar permusuhannya, selain
haram di praktekkan sihir juga haram di pelajar.
Ketiga
membunuh jiwa tanpa haq: jaman yang
sudah menampakkan akhirnya , nyawa seakan sudah begitu tidak berharganya,
sehingga hal yang sepele membuat seseorang panik dan gelap mata, dan hanya
dengan membunuhlah segala kesal dan dongkol terlampiaskan. Itulah salah satu
akibat dari tidak tegaknya hukum Islam dalam kehidupan kita, yang mana dalam
Islam begitu berharganya jiwa.. bahkan seorang yang membunuh satu jiwa saja
tanpa alasan yang benar, di samakan dengan membunuh manusia seluruhnya. Bukan hanya
itu perkara kriminal yang pertama-tama akan di tanya kelak adalah masalah pembunuhan.
Ke
empat, memakan Riba. Riba Adalah bunga uang , yang ditetapkan nominalnya saat
pertama kali transaksi peminjaman, semakin kita tidak mampu menutupi pinjaman
semakin besar bunga yang harus kita bayar, bahkan bunganya pun ikut berbunga,
memberikan kontribusi terhadap beban kewajiban yang harus kita tutupi.
Kelima,
memakan harta anak yatim : Naudzu billah, anak yatim yang seharusnya diberikan
perlindungan fisiknya, dijaga harta dan kehormatannya malah dijarah, di perdaya
dengan alasan-alasan yang seolah menjanjikan namun sebenarnya menyengsarakan.
Ke
enam, lari dari peperangan,: di mana saat saudaranya yang se iman maju bertaruh
nyawa, malah lari untuk menyelamatkan diri sendiri, mental dan sikap pengecut
yang sangat di benci dalam Islam.
Ke
tujuh, menuduh wanita mukmin berzina : memfitnah dengan cara keji , yang
berakibat hancurnya nama baik seseorang, bahkan bukan hanya itu, juga nama baik
keluarganya, kerabatnya bahkan teman-temannya, meskipun kelak si pemfitnah meminta
maaf bukan hal mudah merehabilitasi nama baiknya, apalagi berita buruk yang di
hembuskan sudah terlanjur menyebar kemana-mana.
Wallahu
a’lam.